Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke putaran semifinal turnamen Hong Kong Terbuka 2016 selepas menyingkirkan pasangan tuan rumah pada pertandingan perempat final, Jumat.

"Kami tertekan oleh lawan pada awal permainan. Kami juga cenderung mengikuti pola permainan mereka sehingga seringkali terserang," kata Debby selepas pertandingan di Kowloon, Hong Kong, seperti tercantum dalam situs PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.

Ganda Praveen/Debby menang atas pasangan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah dengan skor 17-21, 22-20, dan 21-14 dalam laga perempat final selama 55 menit.

Pasangan Merah-Putih yang menempati posisi unggulan kedua itu hampir kehilangan peluang untuk menang setelah tertinggal 15-17 dan 16-18 pada game kedua. Tetapi, Praveen/Debby mampu terus menempel perolehan poin lawan 19-19, 20-20 hingga merebut game kedua 22-20.

"Kami mengubah pola permainan dan strategi itu membuahkan hasil. Lawan tidak mampu menyesuaikan pola kami," kata Ucok, sapaan akrab Praveen Jordan.

Debby mengatakan keberhasilannya merebut game kedua dilatarbelakangi perubahan ritme permainan dan lebih fokus untuk meraih satu-per-satu poin.

Ganda campuran Indonesia yang menempati peringkat lima dunia itu mengunci permainan lawan pada game ketiga dengan keunggulan 15-11, 19-12, dan menang 21-14 sehingga lolos ke putaran semifinal.

Pada putaran semifinal yang akan berlangsung pada Sabtu (26/11), Praveen/Debby akan berhadapan dengan wakil Korea Selatan Choi Solgyu/Chae Yoo Jung. Pertandingan itu akan menjadi pertemuan kedua Praveen/Debby dengan Choi/Chae setelah Tiongkok Terbuka 2016.

Indonesia juga menempatkan satu wakil pada semifinal nomor ganda campuran Hong Kong Terbuka 2016 yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu melaju ke semifinal setelah menaklukkan ganda Tiongkok Liu Cheng/Li Yinhui 21-13, 21-14.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016