Boston (ANTARA News) - Harga minyak mentah Amerika Serikat jatuh hampir 4 persen pada perdagangan Jumat, didorong oleh ketidakpastian apakah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan sepakat memangkas produksi.

Upaya untuk memangkas produksi demi memperbaiki harga oleh OPEC masih diragukan setelah Saudi Arabia mengatakan tidak akan menghadiri pertemuan Senin depan dengan produsen-produsen non-OPEC untuk mendiskusikan pengurangan produksi.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup pada 47,24 dolar per barel, turun 1,76 dolar atau 3,59 persen. Minyak berjangka AS turun 1,90 dolar per barel pada 46,06 dolar per barel, atau turun 3,96 persen.

Harga terus turun dalam perdagangan pasca-penyelesaian, turun ke level serendah rendahnya 45,88 dolar per barel.

Minyak mentah AS mengakhiri minggu ini naik 13 sen per barel, setelah diperdagangkan antara 45,77 dolar per barel hingga 49,20 dolar per barel.

Minyak mentah Brent naik 20 sen selama seminggu dan diperdagangkan pada kisaran 46,85 dolar hingga 49,96 dolar per barel.

Aktivitas kontrak secara keseluruhan berkurang setelah liburan Hari Thanksgiving AS dan menjelang libur akhir pekan.

Pengekspor minyak terbesar OPEC Arab Saudi mengatakan kelompok produsen itu tidak akan menghadiri pembicaraan pada Senin dengan produsen-produsen non-OPEC untuk membahas pembatasan pasokan, sumber OPEC mengatakan, karena mereka ingin fokus pada konsensus dalam organisasi terlebih dulu.

Laporan yang mengatakan bahwa raksasa minyak Saudi Aramco pada Januari akan meningkatkan pasokan ke beberapa pelanggan Asia juga turut andil dalam penurunan harga minyak akhir pekan ini.

Seorang analis dari SEB Bank di Oslo, Bjarne Schieldrop, mengatakan harga akan rebound jika pertemuan 30 November nanti sukses menyepakati target produksi 32,5 juta hingga 33,0 juta barel per hari, dari output yang dihasilkan anggota OPEC 33,64 juta barel pada Oktober, demikian Reuters melaporkan.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016