Saya harus mengatakan, kok kedengarannya saya seperti mengenal semua program tersebut."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo mengemukakan bahwa Pemerintah Indonesia mengajak Amerika Serikat (AS) untuk berbagi pengalaman tata kelola ekonomi di tengah program pembangunan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump.

"Kalau Presiden Trump ingin mendapatkan kiat-kiat dari saya, kami akan senang hati untuk membagikan pengalaman yang sudah kami dapatkan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Forbes Global CEO Conference yang diselenggarakan di Hotel Shangri-la, Jakarta,  Selasa malam.

Menurut Presiden Jokowi, Pemerintah AS juga berencana melakukan hal yang serupa dengan Indonesia untuk menumbuhkan perekonomiannya di tengah ekonomi global yang melambat.

Presiden Jokowi mengatakan beberapa program kebijakan yang akan dilakukan AS, antara lain pembangunan infrastruktur, amnesti pajak, serta deregulasi peraturan dan persyaratan bisnis.

Amnesti pajak yang akan dilakukan AS, menurut Presiden Jokowi, ditujukan untuk menarik dana perusahaan AS yang tidak terlaporkan berada di luar negeri sekitar 25 triliun dolar AS.

"Saya harus mengatakan, kok kedengarannya saya seperti mengenal semua program tersebut," kata Presiden Jokowi.

Keberhasilan Indonesia selamat dari pelemahan ekonomi global, menurut Presiden, terjadi karena reformasi ekonomi yang sedang dilakukan.

Indonesia, dikemukakan Presiden Jokowi, dapat meraih peningkatan peringkat kemudahan berbisnis (easy of doing business) dari Bank Dunia menjadi posisi 91.

"Namun, itu belum memuaskan bagi kami. Karena, target saya untuk memastikan kita berada di 40 teratas dalam easy of doing business dalam waktu sesegera mungkin," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016