Beyrouth, Lebanon (ANTARA News) - Sedikitnya 1.200 orang, termasuk pemberontak Suriah dan keluarga mereka, dievakuasi dari salah satu benteng terakhir oposisi dekat ibu kota Damaskus ke wilayah barat laut negara tersebut pada Selasa (29/11) menurut laporan kelompok pemantau dan petugas bantuan.

Puluhan bus membawa para petempur pemberontak dan keluarga mereka keluar dari Khan al Shih, sekitar 25 kilometer barat daya Damaskus, pada Senin malam menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

"Kendaraan-kendaraan yang mengangkut sedikitnya 1.200 orang serta sekitar 30 ambulans yang membawa korban cedera telah tiba di Idlib pada Selasa pagi," kata direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.

Evakuasi dilakukan setelah kelompok-kelompok pemberontak setempat dan otoritas Suriah mencapai kesepakatan mengenai penyerahan Khan al Shih kepada pemerintah dan sebagai gantinya pasukan pemerintah menghentikan pengepungan terhadap wilayah itu.

Khan al Shih merupakan kota kelima yang dikuasai pemberontak yang warganya dievakuasi dalam tiga bulan terakhir setelah Daraya, Moadamiyat al-Sham, Qudsaya, dan al-Hama.

Pemerintah Suriah menyebut kesepakatan "rekonsiliasi lokal" tersebut sebagai cara untuk mengakhiri perang yang berkecamuk dalam hampir enam tahun terakhir.

Khan al Shih merupakan basis terakhir pemberontak di barat daya Damaskus dan digunakan oleh pemberontak anti-pemerintah untuk mengirim bala bantuan ke kawasan di pinggiran ibu kota dari Suriah selatan.

Abdel Rahman mengatakan lebih banyak orang akan dievakuasi dalam beberapa hari ke depan.

Seorang wartawan AFP melihat puluhan pria, perempuan dan anak-anak tiba di kamp pengungsian di Idlib pada Selasa.

Para pekerja bantuan membawa korban terluka yang menggunakan kursi roda ke tenda-tenda besar putih dan membantu yang lain membawa ransel dan koper-koper ke dalam tenda.

Fateh Awwad, yang memimpin badan amal Saaed cabang setempat, menuturkan sebanyak 1.700 orang dari Khan al Shih sudah tiba di kamp tersebut pada Selasa.

"Hari ini kami menyambut orang-orang yang datang dari Khan al-Shih... Kami sudah mempersiapkan tenda dan semuanya, tapi karena jumlah (pengungsi) tumbuh, kami kekurangan beberapa barang," kata Awwad.

Sejak meletus Maret 2011, konflik Suriah sudah memaksa separuh lebih populasinya sebelum perang mengungsi.

Menurut perkiraan lima juta orang sudah melarikan diri ke negara-negara tetangga, tapi jutaan orang lainnya berusaha mencari tempat mengungsi di dalam negeri. (ab/)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016