Masyarakat Kabupaten Kupang sudah terbiasa hidup dalalam situasi yang sangat toleran dan mencintai keberagaman, sehingga jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertangungjawab demi mencabik-cabik keutuhan NKRI."
Kupang (ANTARA News) - Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Korinus Masneno mengimbau rakyat daerah ini tetap mempertahankan Pancasila dan menolak radikalisme dan upaya makar yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

"Masyarakat Kabupaten Kupang sudah terbiasa hidup dalalam situasi yang sangat toleran dan mencintai keberagaman, sehingga jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertangungjawab demi mencabik-cabik keutuhan NKRI," kata Wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam apel "Nusantara Bersatu" di halaman Kantor Bupati Kupang di Oelamasi, Rabu.

Ia mengatakan rakyat Kabupaten Kupang dikenal sangat toleran dan selalu menghargai perbedaan dalam kehidupan beragama.

"Dalam keberagaam itulah sehingga kehidupan rakyat daerah ini selalu hidup rukun. Tidak pernah terjadi gejolak karena sangat menghargai keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.

Ia mengharapkan melalui apel Nusantara Bersatu, rakyat daerah ini selalu mengelorakan rasa Nasionalisme untuk selalu berada dalam bingkai NKRI.

"Masyarakat Kabupaten Kupang jangan mau dipengaruhi pihak-pihak tertentu yang ingin merongrong kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah ini.

Wakil Bupati Kupang mengajak rakyat Kabupaten Kupang, untuk memperkuat rasa nasionalisme dengan menjaga keutuhan dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap menjaga tolernasi kehidupan beragama yang sudah dilakukan selama ini.

Kegiatan apel Nusantara Bersatu diikuti ribuan warga serta pelajar dan tokoh agama dan tokoh masyarakat adat serta anggota TNI/Polri di daerah ini.

Wakil Bupati Kupang, Kornelis Masneno, Kapolres Kupang, AKBP, Ajie Indra Dwiatma serta Dandidn 1604 Kupang, Letkol (INf) Yansori Endarwan turun gunung ikut dalam tarian Jai (tarian tradisional dari Ngada, Flores) bersama ribuan peserta apel Nusantara Bersatu.

Pewarta: Benidiktus Jahang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016