Bogor (ANTARA News) - Tanggal 22 Desember 2016 proyek pembangunan trotoar untuk pedestrian dan jalur sepeda di seputar Kebun Raya dan Istana Bogor rampung dikerjakan, Kota Bogor, Jawa Barat menjadi ramah bagi pejalan kaki.

"Bertahap Bogor menuju ke arah transportasi ramah lingkungan, mendorong masyarakat berjalan kaki dan bersepeda dan menggunakan angkutan umum," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Rabu.

Bima mengatakan, pembangunan trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan trotoar terluas yang ada di pusat kota. Memiliki panjang empat kilo dan lembar empat meter, menghabiskan dana sebesar Rp32,3 miliar.

Pembangunan mulai dikerjakan 26 Juli 2016, terbagi dalam empat tahapan pengerjaan, yakni tahap pertama di Jl Pajajaran mulai dari Tugu Kujang sampai Pintu Tiga Kebun Raya Bogor sepanjang 348 meter dan lebar tujuh meter.

Tahap kedua dimulai dari Jl Jalak Harupat sepanjang 1.040 meter persegi dengan lebar lima meter. Lalu tahap ketiga, rehabilitasi trotoar Jl Juanda sepanjang 1.680 meter persegi dengan lebar 2,5 meter. Dan tahap keempat ada di Jl Otista yakni sepanjang 700 meter.

"Tahap keempat cukup banyak pekerjaannya, jalur pertama pertama sepanjang 700 meter dan kedua 2,5 meter," katanya.

Selain membangun trotoar, juga dilakukan pelebaran Jembatan Otista II sepanjang 12 meter dengan lebar enam meter. Juga, ada pembangunan turap (TPT) sepanjang 100 meter dengan tinggi 3,5 meter.

"Dan terakhir ada peningkatan overlay di Jl Otista sepanjang 700 meter dengan lebar 15 meter," kata Politisi PAN tersebut.

Menurut Bima, pejalan kaki merupakan prioritas, hirarki pertama dalam transportasi. Kehadiran trotoar menjadikan Bogor surga bagi pejalan kaki, dan Pemkot mendorong masyarakat mau berjalan kaki.

"Jangan sampai, trotoar ini jadi surganya PKL, harus menyiapkan sistem untuk mengawasi, rencana akan tambah personel Satpol PP berkoordinasi dengan DKP dan DLLAJ, agar tidak ada titik yang luput harus bersih dari PKL," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016