Jakarta (ANTARA News) - Kalimat terakhir dari pilot pesawat carter Bolivia yang jatuh di Kolombia saat menangkut delegasi klub sepak bola divisi utama Brasil, Chapecoense, dirilis ke publik.

Menurut Metro.co.uk, pilot bernama Miguel Alejandro Quiroga Murakami itu terdengar mengucapkan kalimat, "bahan bakar habis", "tolong kami", dan "kami akan jatuh".

Percakapan dia dengan petugas menara pengawas udara ini didengarkan oleh sesama pilot Juan Sebastian Upegui.

Pesawat carteran ini jatuh menewaskan 71 penumpangnya, termasuk 20 wartawan olah raga Brasil yang akan meliput kiprah mengejutkan klub kecil Chapecoense yang melesat statusnya dari klub liga kasta rendah menjadi klub liga elite Brasil.

Pihak berwenang Kolombia terus mencari jawaban di balik jatuhnya pesawat yang mengangkut tim sepak bola yang memiliki kisah bak Cinderella karena bisa maju ke final salah satu turnamen bergengsi tinggi di Amerika Selatan.

Awak pesawat jarak pendek British Aerospace 146 itu sempat mengeluarkan panggilan darurat dan kehilangan kontak di radar sebelum pukul 10 malam Senin waktu setempat. Kini kotak hitam pesawat telah ditemukan dan sedang dianalisis.

Pesawat ini bertolak dari Santa Cruz, Bolivia, membawa tim Chapecoense dari Brasil selatan untuk menjalani laga leg pertama final Copa Sudamericana melawan Atletico Nacional, Medellin.

Pihak berwenang Kolombia tadinya menyebut pesawat mengalami masalah listrik atau elektronik namun saat itu faktor hujan lebat juga tak bisa dikesampingkan.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016