Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Aung Htoo mengatakan bahwa situasi di negara bagian Rakhine, wilayah tempat tinggal warga etnis Rohingya di Myanmar, sekarang ini sudah dalam keadaan terkendali.

"Semuanya sudah terkendali sekarang. Tidak ada lagi kekerasan di Rakhine," kata Dubes Aung Htoo saat ditemui di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan bahwa pemerintah Myanmar selalu memberikan informasi terkini tentang situasi di negara itu, khususnya mengenai kondisi warga Rohingya di Rakhine.

"Setiap hari kami mengeluarkan pernyataan bila ada sesuatu terjadi di Myanmar," ujar dia.

Aung Htoo menambahkan bahwa sejauh ini konflik antara kelompok tentara dan masyarakat yang terjadi di Rakhine juga sudah semakin berkurang.

"Tidak terlalu banyak konflik lagi yang terjadi antara dua pihak di Rakhine," kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir mengatakan, pemerintah Indonesia melakukan pendekatan komprehensif kepada pemerintah Myanmar dalam menangani kasus kemanusiaan yang dialami masyarakat etnis Rohingya.

"Pendekatan kita komprehensif, maka kasus-kasus (Rohingya) itu harus dilihat secara keseluruhan, tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Myanmar kan memiliki persoalan, semua negara pasti punya persoalan, dan di Myanmar ada kisruh status kewarganegaraan (Rohingya)," tutur Wamenlu Fachir.

Menurut dia, masalah yang terjadi pada masyarakat etnis Rohingya terkait dengan isu hak asasi manusia (HAM), maka pendekatan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah itu tidak lepas dari prinsip kemanusiaan.

"Ini terkait isu HAM dan kemanusiaan maka yang kita lakukan tidak lepas dari upaya kita untuk tetap menghormati isu domestik dan tetap kita ikut membantu juga dengan langkah-langkah yang bisa membantu konsolidasi mereka," ujar dia.

Fachir mengatakan, sejauh ini sudah ada perubahan dan kemajuan terkait penetapan status kewarganegaraan bagi masyarakat etnis Rohingya di Myanmar.

"Ini sudah ada langkah maju dibandingkan dulu di mana Rohingya sama sekali tidak diakui, sekarang didokumentasikan. Itu ada sebuah kemajuan, tetapi tidak segampang proses seakan-akan dalam waktu singkat dapat diselesaikan. Pendekatan yang pertama adalah yang darurat, yaitu kemanusiaan," jelasnya.

Pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan atas kasus kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya, dan berharap agar stabilitas dapat segera terwujud di Myanmar. Indonesia juga turut membantu proses pembangunan kapasitas di Rakhine State, yakni wilayah bagi etnis Rohingya di Myanmar.

"Kita menolong agar orang-orang yang jadi korban ditangani dengan baik. Kita harapkan langkah-langkah yang dilakukan, seperti pembangunan sekolah di sana itu merangkul unsur-unsur yang ada di Rakhine state," ujar Fachir.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016