Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap mendukung usaha rintisan (startup) yang memiliki dompet digital dengan penggunaan "tanda tangan digital" sebagai pengganti tanda tangan basah, agar transaksi elektronik masyarakat menjadi semakin mudah dan aman.

"Sudah banyak teman-teman startup ini yang memiliki dompet digital mereka sendiri, meskipun awalnya bidang usaha mereka bukan di sektor finansial. Misalnya Go-Jek dengan Go-Pay. Sebagai regulator, kita harus berperan untuk meningkatkan standar keamanan dalam bertransaksi elektronik," Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan di sela Seminar "Sosialisasi Tanda Tangan Digital" di Jakarta, Kamis (1/12).

Dalam keterangan persnya, Dirjen mengatakan, salah satu tulang punggung dalam proses tersebut adalah dengan menggalakkan penggunaan "tanda tangan digital" yang aman dan ramah lingkungan.

Menurut Samuel, negara-negara maju saat ini telah menggunakan standar keamanan transaksi elektronik yang sangat tinggi. Jika standar keamanan transaksi elektronik tidak ditingkatkan maka negara-negara lain akan sangat hati-hati melakukan transaksi elektronik dengan Indonesia.

Padahal baik pemerintah maupun praktisi ekonomi di negara maju telah melakukan transaksi dan urusan administrasi berbasis digital, bukan analog.

Industri usaha rintisan atau startup bidang teknologi di Indonesia turut mendorong meningkatnya nilai transaksi elektronik hingga menembus angka Rp440 triliun tiap tahunnya. Pasalnya banyak di antara startup-startup yang memberikan kemudahan bagi pengguna produk dan jasanya untuk melakukan pembayaran secara digital.

Sementara itu, Head of Risk and Compliance Go-Pay dari Gojek Indonesia, Setiawan Adhiputro yang turut hadir di acara yang sama mengapresiasi langkah Kemenkominfo ini, menurutnya, kebijakan ini menjawab kebutuhan pelaku bisnis digital di Tanah Air.

"Saya sangat mengapresiasi Kominfo dan pemerintah sudah berlomba-lomba untuk menerapkan tanda tangan digital pada transaksi elektronik," kata Setiawan.

"Tanda Tangan Digital ini sudah ditunggu oleh para selalu bisnis digital di Indonesia, kapan sebenarnya kita bisa pakai? Agar masyarakat juga bisa segera merasakan bertransaksi lebih mudah dan aman," ujarnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016