Barito Putera berhasil mengalahkan tim dari Kalimantan Timur (Kaltim) itu pada menit ke-74 lewat gol yang dihasilkan Luis Junior.
Luis Junior berhasil menyarangkan si kulit bundar ke gawang yang dijaga Nadeo Arga Winata lewat tendangan bebas di luar kotak 16, karena sebelumnya ada pelanggar yang dilakukan pemain Pusamania.
Anak asuh Aragan Djukanovic yang mengalami ketinggalan coba untuk membalas, bahkan pada menit ke-77 hampir saja penyerang Pedro Javier dapat menyamakan kedudukan memanfaatkan kemelut di muka gawang berasal dari tendangan sudut.
Tapi masih bisa digagalkan penjaga gawang Barito Putera Imam Arief Fadilah.
Laga Barito Putera Vs Pusamania Bornio Fc ini berjalan cukup panas, bahkan perdebatan di tengah lapangan beberapa kali terjadi pada babak kedua tersebut.
Salah satunya saat gol Adam Alis pada menit ke-69 dianulir wasit karena dianggap offside, padahal didapatnya hasil muntahan kiper Pusamania dari tendangan bebas.
Bahkan pada babak akhir pertandingan sempat terjadi insiden di mana salah satu pemain Barito Putera harus diberi kartu merah, yakni, M Roby.
Pelatih Pusamania Bornio Fc Aragan Djukanovic menyatakan, cukup puas dengan hasil pertandingan ini, meski jalannya cukup panas.
Bagi dia, atmosfir panas ini biasa terjadi dalam pertandingan derbi, yang terpenting sama-sama menampilkan permainan bagus.
"Yang harus dicatat, bermain keras bukan berkelahi," ucapnya.
Dia menyatakan, timnya sudah bermain sangat bagus dengan banyak pula memiliki peluang mencetak gol, tapi Barito Putera yang lebih beruntung.
"Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Barito Putera," bebernya.
Sementara itu, pelatih Barito Putera Yunan Hilmi menyatakan kegembiraannya terhadap kemenangan timnya ini.
Meski demikian, dia juga mengeritik kepemimpinan wasit, utamanya gol Adam Alis yang dianulir dan dikartu merahnya M Roby di menit akhir, padahal dalam keadaan cedera.
"Tapi itulah penomena jalannya pertandingan, kita pun harus menerima semua keputusan wasit, yang pasti kita sudah berhasil menang," ujarnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
