Bandung (ANTARA News) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 Jawa Barat mengaku belum menerima hasil penyelidikan atas dugaan penggunaan doping oleh sejumlah atlet pada ajang olahraga tersebut.

"Belum mengetahui pasti jumlah atlet yang diduga menggunakan zat terlarang itu. Data baru sementara, baru laporan pendahuluan. Jadi belum mau bicara banyak," Sekretaris PB PON XIX/2016 Jawa Barat Ahmad Hadadi di Bandung, Kamis.

Menurut dia, dugaan penggunaan doping itu tengah diteliti di India dan hasilnya akan diserahkan ke PB PON untuk selanjutnya dikirim ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Kemudian hasil tersebut akan dibawa ke sidang dewan kehormatan sebelum akhirnya para atlet itu akan dimintai keterangan. Nanti kita tunggu saja," katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat Ahmad Saefudin membenarkan, terdapat sekitar empat atlet Jabar yang diduga menggunakan doping saat ajang olahraga empat tahunan itu.

Akan tetapi, kata dia, KONI Jawa Barat belum melakukan sikap apapun mengingat kabar tersebut belum ada kepastiannya.

"Untuk saat ini baru diteliti, masa kami harus memanggil, harus nuduh-nuduh. Kami sudah menjalankan tugas untuk mengingatkan atlet agar terhindar dari penggunaan zat terlarang itu," kata dia.

Ia mengatakan sebelumnya KONI Jawa Barat telah mengimbau kepada kontingen dan atlet Jawa Barat yang berlaga di PON XIX agar menghindari doping.

Oleh karena itu, kata dia, apabila dugaan doping itu terbukti, menurutnya masih harus diselidiki lagi apakah penggunaannya sengaja atau tidak.

"Jadi bisa saja ketidaksengajaan, tanpa niat. Seperti di dalam obat flu saja ada obat doping sehingga tidak bisa menjustifikasi atlet begitu," ujarnya.

Ia menilai dugaan penggunaan doping oleh atlet sering keliru karena yang bersangkutan mengonsumsi secara tidak sengaja.

"Dan ini sudah sering terjadi, di PON Riau juga gitu. Akhirnya diklarifikasi," ujarnya.

Sebelumnya sejumlah atlet Jawa Barat yang tampil di Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat, dinyatakan positif menggunakan doping.

Kepastian tersebut didapat setelah keluarnya hasil pemeriksanaan sampel urine atlet PON yang dilakukan National Dope Testing Laboratory di New Delhi, India.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016