Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bersama berbagai instansi dan pelaku wisata akan menggelar "Gunung Sewu World Class Geopark Night Specta 2016" dengan menampilkan orkestra yang dipadukan dengan instrumen pentatonis gamelan Jawa.

Musisi kenamaan Katon Bagaskara juga akan tampil pada puncak event wisata yang akan berlangsung di puncak Gunung Api Purba, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul pada 7 Desember itu.

"Gelaran ini menjadi momentum pengingat satu tahun sudah Geopark Gunung Sewu menjadi bagian Global Geoparks Network (GGN) UNESCO," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta saat jumpa pers di Yogyakarta, Kamis.

Dengan penyelenggaraan event wisata itu, Aris berharap masyarakat luas khususnya wisatawan lokal dan mancanegara semakin mengenal kawasan Geopark Gunung Sewu yang membentang di tiga provinsi yakni DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur itu.

"Sekaligus mempromosikan adanya Geosite Gunung Api Purba di Gunung Sewu," kata dia.

Menurut Aris, penyelenggaraan "Gunung Sewu World Class Geopark Night Specta 2016" yang akan digratiskan bagi masyarakat umum itu merupakan hasil kolaborasi bersama Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Forkom Lintas Komunitas Peduli Wisata DIY, serta Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran.

General Manger Geopark Gunung Sewu Budi Martono berharap selain mengenalkan potensi wisata, acara itu juga mampu mengingatkan masyarakat bahwa banyak situs geologi di kawasan Gunung Sewu yang harus terus dilindungi.

Gunung Sewu terbagi atas 33 situs geologi, yaitu 13 situs di Pacitan, 7 situs di Wonogiri, dan 13 situs di Gunung Kidul, salah satu di antaranya adalah Gunung Api Purba di Nglanggeran, Gunung Kidul. "Kalau tidak dilindungi, misal ada pabrik semen, maka akan hancur," kata dia.

Menurut dia, kawasan Geopark Gunung Sewu memadukan tiga keragaman alam yakni keragaman geologi (geo-diversity), keragaman hayati (bio-diversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). "Semua Geosite tidak dikelola pemerintah tetapi masyarakat karena konsepnya melestarikan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Pemilihan Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai lokasi penyelenggaraan acara, menurut dia, antara lain didorong aksesibilitas yang relatif dekat dengan Kota Yogyakarta, selain panorama Gunung Api Purba yang cukup mengesankan. "Nanti akan ada permainan lampu dengan latar belakang gunung itu," katanya.

Lokasi pagelaran akan didesain terbuka "outdoor" dengan latar belakang pemandangan Gunung Api Purba. Acara yang akan digelar pada malam hari itu akan semakin eksotik karena didukung atraksi tata cahaya dengan tata suara berkapasitas besar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Saryanta berharap penyelenggaraan acara itu semakin mendongkrak kunjungan wisata di Gunung Kidul yang tahun ini ditargetkan mencapai 2.900.000 wisatawan.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016