Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat sebesar 29 poin menjadi Rp13.501, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.530 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa aksi doa bersama yang dilaksanakan pada hari ini yang berjalan kondusif memberi kepercayaan kepada pelaku pasar ekonomi Indonesia ke depan akan tetap baik.

"Situasi yang kondusif akan membuat gerak pemerintah dalam melaksanakan program-programnya dapat berjalan baik yang akhirnya dapat mendorong perekonomian domestik terus tumbuh," katanya.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang sebelumnya cenderung keluar juga dapat kembali lagi menempatkan investasinya di dalam negeri yang juga dapat membantu perekonomian Indonesia kondusif.

Kepala riset monex investindo futures Ariston Tjendra menambahkan, bahwa laju dolar AS tertahan seiring dengan belum yakinnya sebagian pelaku pasar terhadap kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump.

"Pelaku pasar dipertaruhkan kebijakan Trump untuk memacu pertumbuhan. Sementara secara demografi penduduk AS lebih banyak generasi tua, situasi itu akan menghasilkan tingkat produktivitas rendah," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga berhati-hati menjelang data pekerjaan Amerika Serikat pada akhir pekan ini. Jika data tenaga kerja AS melebihi ekspektasi pasar, dolar AS akan kembali menguat.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.524 dibandingkan Kamis (1/12) Rp13.582.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016