Jember (ANTARA News) - Ratusan rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur terendam banjir setelah hujan deras menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi rumah warga pada Jumat (2/12) malam.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Heru Widagdo, Sabtu, mengatakan banjir melanda tiga kecamatan yakni Kecamatan Wuluhan, Balung dan Bangsalsari.

"Berdasarkan hasil pendataan petugas di lapangan, jumlah korban banjir tercatat sebanyak 838 kepala keluarga di tiga kecamatan tersebut," katanya di Jember.

Menurut dia, hujan deras dengan intensitas tinggi yakni 400-500 milimeter mengguyur tiga kecamatan itu, sehingga menyebabkan aliran Sungai Petung di Kecamatan Bangsalsari, Sungai Curah Kenceng di Kecamatan Wuluhan, dan Sungai Rowotamtu di Kecamatan Balung meluap hingga merendam rumah warga.

"Beberapa daerah yang terdampak antara lain di Dusun Paguan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari dengan total 110 rumah. Banjir juga terjadi di Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan sebanyak 500 rumah," katanya.

Sedangkan di Kecamatan Balung, banjir merendam rumah warga di Dusun Krajan tengah, Desa Curahlele sebanyak 228 rumah warga.

Ia mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan tersebut terpantau sekitar 20-100 cm, namun warga masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing dan pihak BPBD memberikan bantuan makanan siap saji.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana banjir yang melanda di tiga kecamatan tersebut, namun kami imbau warga tetap siaga terutama di daerah bantaran sungai yang dapat meluap sewaktu-waktu akibat hujan deras," ujarnya.

Selain potensi banjir, lanjut dia, warga Kabupaten Jember juga harus waspada terhadap potensi bencana longsor terutama yang berada di lereng Pegunungan Hyang Argopuro seperti di Kecamatan Panti dan Silo.

Data BPBD Jember mencatat banjir melanda ratusan rumah warga di Desa Klatakan-Kecamatan Tanggul, Desa Petung-Kecamatan Bangsalsari, dan Desa Curahlele-Kecamatan Balung pada 29 November 2016.

"Ada kemungkinan akan ada banjir susulan karena puncak curah hujan di Jember terjadi pada akhir November hingga Desember 2016, sehingga masyarakat harus meningkatkan kesiagaaan yang cukup tinggi, apabila hujan turun cukup deras selama beberapa jam," katanya menambahkan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016