Pemimpin itu kan `jongos` bahasa Jawa-nya, atau `public server` , maka itu kami harus menunggu serta mencari apa yang diinginkan oleh masyarakat, ya itu nanti yang akan dikerjakan."
Jakarta (ANTARA News) - Petahana Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa seorang pemimpin yang baik itu justru yang menjadi pelayan bagi rakyatnya.

"Pemimpin itu kan jongos bahasa Jawa-nya, atau public server , maka itu kami harus menunggu serta mencari apa yang diinginkan oleh masyarakat, ya itu nanti yang akan dikerjakan," kata Djarot ketika menghadiri undangan silaturahmi di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu.

Oleh karena itu ia berpesan agar jangan sampai para "juragan-juragan" atau masyarakat memilih pelayan yang suka korupsi atau membohongi rakyat. Karena kalau tidak seperti itu rakyat tidak akan dilayani secara sungguh-sungguh.

Ia juga mencontohkan adanya proyek revitalisasi ruang terbuka hijau Kalijodo yang sebelumnya merupakan kawasan prostitusi. Selain terkenal dengan prostitusi, kawasan Kalijodo dulu adalah kawasan yang penuh dengan kriminalisasi.

"Sekarang kan sudah menjadi taman bermain, dan juga bisa menjadi tempat mencari jodoh yang benar, silakan pacaran di sana, tapi yang sehat," kata Djarot.

Kasus tersebut ia contohkan karena dulu banyak permintaan dari masyarakat yang menginginkan Kalijodo dikembalikan sebagai fungsi revitalisasi ruang terbuka hijau.

Djarot berpasangan dengan Petahana Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk melenggang di bursa Pilkada 2017 dengan nomor urut dua.

Ahok dan Djarot ingin memenangi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun depan dalam satu putaran meski polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Djarot mengatakan bahwa penetapan Ahok sebagai tersangka justru semakin menguatkan semangat para pendukung untuk bekerja lebih keras guna memenangi pemilihan kepala daerah.

Djarot juga menjelaskan Ahok telah menunjukkan jiwa besar dengan menghormati proses hukum yang berjalan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

"Terima kasih kepada pihak kepolisian, tokoh masyarakat, ulama, yang semuanya telah menjaga Jakarta sejuk dan damai, dan benar-benar mewujudkan rasa Bhineka Tunggal Ika," ujar Djarot.

Ahok dan Djarot menyatakan akan tetap berkeliling mengunjungi warga untuk kampanye, menyosialiasikan visi, misi dan program mereka.

Dalam Pilkada DKI 2017, mereka bersaing dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016