Denpasar (ANTARA News) - Atlet-atlet pencak silat dari 40 negara di dunia mengikuti pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di Gelanggang Olahraga Lila Bhuana Denpasar, Bali, Sabtu malam.

"Pencak silat sebagai olahraga dan budaya asli Indonesia semakin diterima masyarakat dunia dengan jumlah partisipasi yang semakin meningkat," kata Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 Edhy Prabowo di Denpasar, Sabtu malam.

Pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 itu juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Federasi Pencak Silat Dunia Prabowo Subianto, dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta.

Edhy mengatakan Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 itu diikuti oleh 533 atlet dan ofisial. Para atlet itu akan bersaing 24 kategori pertandingan yang terbagi dalam 18 cabang tanding, enam cabang seni yaitu tunggal, ganda, dan beregu.

Wakil-wakil negara yang hadir dalam pembukaan Kejuaraan Dunia itu antara lain Afrika Selatan, Aljazair, Amerika serikat, Australia, Azerbaijan, Belanda, Belgia, Brunei Darussalam, Estonia, Filipina, India, Inggris, Iran, Jepang, Jerman, Kazakhstan, Korea Selatan, dan Kyrgistan.

Kemudian, Laos, Malaysia, Mesir, Myanmar, Nepal, Pakistan, Prancis, Rusia, Senegal, Singapura, Spanyol, Suriname, Swiss, Thailand, Timor Timur, Turki, Ukraina, Uzbekistan, dan Vietnam.

"Kami juga akan menggelar Festival Pencak Silat yang berisi parade seni bela diri. Festival ini merupakan kegiatan perdana yang digelar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)," kata Edhy tentang penyelenggaraan kegiatan yang menghabiskan dana Rp14,8 miliar itu.

Panitia penyelengara, lanjut Edhy, juga akan menggelar Musyawarah Nasional ke-13 IPSI yang akan diikuti seluruh pengurus pusat dan pengurus provinsi IPSI. Munas IPSI itu beragenda utama pemilihan Ketua Umum PB IPSI periode 2016-2020.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PB IPSI Erizal Chaniago mengatakan festival pencak silat akan berlangsung di lantai dua GOR Lila Bhuana. Sedangkan Kejuaraan Dunia akan berlangsung di lantai satu GOR itu. Festival itu akan menggunakan musik tradisional baik dari Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, maupun Sumatera Barat.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016