Situasi perlindungan buat warga sipil tetap genting."
Markas PBB, New York (ANTARA News) - Situasi kemanusiaan terus memburuk di Kota Aleppo, Suriah, dan sebanyak 31.500 orang mengungsi dari daerah di Aleppo Timur, yang direbut kembali oleh Pemerintah Suriah, kata Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric kepada wartawan.

"Ini meliputi sebanyak 26.500 orang yang mengungsi ke daerah yang dikuasai pemerintah atau Sheikh Maqsoud, serta sebanyak 5.000 orang yang kehilangan tempat tinggal di dalam Aleppo Timur," kata Dujarric dalam taklimat di Markas Besar PBB, New York.

Ia menimali, "PBB dan mitranya meningkatkan reaksi kemanusiaan mreeka di Aleppo dan menanggapi keperluan orang yang baru kehilangan tempat tinggal di semua daerah yang dapat mereka akses dengan menyediakan bantuan berupa tempat berteduh, makanan dan kesehatan."

Selain itu, ia menyatakan, "Tiga tim antar-lembaga PBB akan dikirim untuk menilai keperluan orang yang baru kehilangan tempat tinggal dan telah tiba dari Aleppo Timur. Situasi perlindungan buat warga sipil tetap genting."

Berbagai laporan, menurut dia, telah bermunculan mengenai penahanan orang yang menyeberang ke daerah yang dikuasai pemerintah Suriah, sementara 45 warga sipil dilaporkan tewas oleh pemboman pada 30 November 2016, saat mereka berusaha menyeberang ke Aleppo Barat.

"Dengan kedatangan musim dingin, dan kemungkinan ribuan orang lagi menyelamatkan diri ke bagian timur kota tersebut dalam beberapa hari ke depan, maka ruang penampungan yang tidak memadai dan tidak layak menjadi keprihatinan utama," katanya, seperti dilansir Xinhua.

Kemudian, ia menyatakan, "Beberapa lokasi yang menampung orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka sudah mencapai batas daya tampungnya dan hanya bisa menjadi tempat penampungan yang layak selama beberapa hari saja."

"Sementara itu, kondisi bagi mereka yang masih berada di bagian terkepung di Aleppo Timur tetap sangat menyedihkan," katanya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, "PBB tetap siap menyediakan bantuan mendesak buat, dan pengungsian medis untuk, warga sipil di dalam Wilayah Aleppo Timur. Selain itu, beberapa truk yang berisi pasokan kemanusiaan sudah siap mengirim bantuan kemanusiaan di Aleppo Timur dari Turki dan Aleppo Barat."

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016