Batam (ANTARA News) - Pejabat Polda Kepulauan Riau menyatakan hingga Minggu sore petugas sudah mengevakuasi beberapa jenazah korban kecelakaan pesawat Polri di Lingga, dengan menggunakan empat kantung jenazah, para korban tewas yang sudah ditemukan itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.

Mabes Polri juga sudah mengirimkan tim bantuan untuk mengidentifikasi para korban, kata Kabid Dokkes Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo.

"Pusdokkes Polri mengirim satu ahli DNA (deoxyribonucleic acid) dan satu senior ahli forensik untuk membantu identifikasi korban meninggal pesawat jatuh di RS Bhayangkara Polda Kepri," kata dia di Batam, Minggu.

Ia mengatakan, secara total ada 30 orang petugas yang akan terlibat dalam proses identifikasi jenazah korban pesawat Polri yang jatuh di Lingga, Sabtu siang itu.

"Yang dari Mabes Polri satu sudah sampai. Satu lagi besok (Senin). Total ada 30 orang petugas identifikasi, 10 di antaranya dokter," kata Jarot.

Hingga saat ini empat kantong jenazah dan sebuah kotak dibawa dari perairan jatuhnya pesawat di Lingga ke RS Bhayangkara Polda Kepri di Batam. Pihak Tim Identifikasi belum merilis nama dari jenazah yang sudah ditemukan.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, di antara jenazah dalam empat kantung itu tersebut hanya satu yang berisi korban relatif utuh sehingga belum bisa dipastikan identitasnya.

"Yang satu kantong berisi badan korban pesawat itu. Yang lainnya merupakan bagian-bagian tubuh saja. Jenazah itu masih dalam proses identifikasi," kata dia.

Pesawat M-28 Sky Truck terbang dari Jakarta menuju Pangkalpinang dengan 16 orang di dalamnya. Di Pangkalpinang tiga orang turun. Sementara yang melanjutkan penerbangan menuju Batam sebanyak 13 orang terdiri lima kru dan delapan penumpang.

Namun pesawat tersebut hilang kontak saat terbang di atas wilayah Kabupaten Lingga dan kemudin diketahui jatuh di peraran utara Kabupaten Lingga pada Sabtu siang.

"Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah ada korban selamat. Selain korban meninggal, ada tas dan (kartu) identitas korban yang sudah ditemukan juga," kata Sam.

Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016