Palembang, 22 Desember 1954 (Antara) - Oleh pentjipta tari lilin Palembang, Sukainah Rozak akan dipertundjukkan di Istana Negara.

Piring di atas kepala dengan lilinja jang hidup jang melambangkan, bahwa api itu di atas segala-galanja, jaitu tidak ada jang tidak membutuhkannja.

Lilin hanja satu jang hidup dan terus dibakarkan kepada lilin-lilin jang lain ilah bahwa api jang ketjil dapat mendjadi besar.

Piring di atas pundak jang tidak ada apinja ialah bahwa kalau tak ada api akan mendjadikan beban.

Piring di atas persambungan tangan ialah bahwa api itu tidak mendjadi penghubung untuk sesuatu, djadi untuk mendjadikan sesuatu diperlukan api.

Mengindjak piring dan lain-lainnja hanja untuk menundjukan ketjakapan dan keahlian dalam menarikan tarian tersebut.

Demikian djenis tarian-tarian piring jang akan dipertundjukkan Sukainah di Istana Negara. Sukainah akan berangkat dari Palembang tanggal 25 Desember jang akan datang.

Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016