Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antar-bank di Jakarta pada Senin pagi turun 11 poin menjadi Rp13.511 per dolar AS.

"Rupiah melemah namun masih terbatas seiring dengan situasi di dalam negeri yang cukup kondusif. Dengan begitu, kondisi itu membuka potensi bagi rupiah untuk berbalik arah ke area positif," kata Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada.

Ia mengatakan keamanan dan perekonomian Indonesia yang dinilai cukup kondusif akan menjaga rupiah sementara efek kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mendorong pelaku pasar uang kembali melirik aset mata uang berisiko.

"Kami perkirakan laju rupiah masih berpeluang untuk kembali menguat, apalagi sejumlah mata uang di kawasan Asia cenderung terapresiasi," katanya.

Data tenaga kerja Amerika Serikat yang bervariasi, menurut dia, juga dapat menjadi salah satu faktor penahan pergerakan dolar AS sehingga membuka peluang rupiah untuk terapresiasi.

Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa upaya Bank Indonesia juga menjaga kurs rupiah bergerak stabil.

"Bank Indonesia mendukung langkah pemerintah menjaga keseimbangan antara penguatan peran belanja pemerintah, khususnya proyek infrastruktur, akan menjaga stabilitas perekonomian yang akhirnya menjaga stabilitas rupiah," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016