Denpasar (ANTARA News) - Linz, turis asal Austria, menarik napas panjang kemudian membenamkan kepalanya ke bawah laut dibantu kepakan kaki mendorong dirinya mendekati patung Dewa Brahma yang berada di dasar laut.

Sementara itu Nengah, seorang pemandu, menyelam lebih dulu, menunggu di bawah dasar laut untuk mengambil beberapa foto turis Austria tersebut saat dia berhasil bersanding dengan patung dewa sebagai manifestasi Tuhan dalam kepercayaan Hindu Bali.

Setelah diambil beberapa foto, Linz segera naik ke permukaan laut. "Aaahc..." Linz membuka mulut kembali menghirup udara segar setelah menahan nafas beberapa detik di bawah laut untuk berfoto saat bersanding dengan patung Dewa Brahma.

Ia menarik napas lagi kemudian menyelam lagi untuk berfoto dengan dewa lainnya.

Linz dan banyak lagi turis mancanegara, terutama dari negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Belanda senang datang ke kawasan wisata bahari di Pemuteran, Bali Barat karena di sana terdapat taman dewa (tuhan). "Ada 33 patung dewa di bawah laut Pemuteran yang bagus untuk diabadikan saat menyelam dan snorkeling," kata Nyoman Sutrisna, Kadinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali (30/11).

"Patung dewa-dewa berukuran satu hingga dua meter memang sengaja ditanam di bawah laut untuk menambah daya tarik turis yang hobi snorkeling dan diving untuk datang ke Pemuteran, Bali Barat," kata Nyoman Sutrisna.

Namun sensasi menyelam dan snorkeling di Pemuteran bukan hanya itu. Di Pemuteran sudah terkenal dengan suksesnya uji coba pembuatan terumbu karang dengan metode Biorock. Terumbu karang Biorock dibangun dengan struktur besi yang dialiri listrik arus lemah (menggunakan aki) sehingga mempercepat pembentukan karang.

Bahkan salah satu organisasi PBB Unesco memberikan penghargaan atas keberhasilan pembuatan terumbu karang Biorock di Pemuteran, yang dinilai sebagai terbesar di dunia.


Kombinasi

"Sensasi menyelam dan snorkeling di Pemuteran itu mengkombinasikan pelestarian alam bawah laut, tepatnya pelestarian terumbu karang dengan seni," kata Komang Astika, Manajer Biorock Center di Pemuteran (29/11).

Para turis, dapat melihat pemandangan terumbu karang yang indah dengan ikan-ikan hias yang menari-nari di sela-sela karang yang dibangun dan dibentuk dengan besi. "Jadi terumbu karangnya membentuk suatu bangunan," tambah Komang.

Di bawah laut Pemuteran, para turis akan melihat karang berbentuk Penyu raksasa, empat sepeda, Gajah Mina, Dugong dan Penyu yang dililit ular Naga. Selain itu, para turis dapat melihat terumbu karang Biorock berwarna-warni dihiasi dengan ikan hias, ikan nemo, serta dengan mudah menjumpai penyu.

Di taman dewa juga terdapat tempat pengembangbiakan penyu. Sehingga para turis dapat dengan mudah melihat, menjumpai dan berfoto dengan penyu, tambah Kadinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna.

Banyak turis asing senang snorkeling bersama keluarga, bahkan menyelam bersama, karena jarak terumbu karang Biorock, Taman Dewa dengan bibir pantai sangat dekat. Berkisar 50 - 100 meter dari pesisir pantai, turis sudah dapat menikmati terumbu karang dan patung-patung dewa.

"Jadi di wisata bahari Pemuteran, turis tidak perlu menyelam dan menyewa alat selam, cukup dengan snorkeling dan sewa snorkel sudah bisa menikmati keindahan terumbu karang, ikan-ikan hias dan taman patung-patung dewa," kata Komang Astika.

Salah satu keistimewaan Pemuteran juga ialah turis dapat kapan saja datang untuk menikmati keindahan bawah laut pemuteran. Setiap hari laut di Pemuteran tenang karena berada di pinggir pantai.

Di tengah laut, para turis dapat berfoto dengan latar belakang bukit-bukit pemuteran seolah-olah berenang di pinggir bukit yang tinggi, tambah Komang, mantan pemandu menyelam di Pemuteran.

Akses transportasi bagi turis yang datang dari Jawa melalui penyeberangan Gilimanuk sangat dekat. Perlu waktu perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan mobil ke Pemuteran. Dari Gilimanuk pilih arah ke Singaraja, Buleleng.

"Sekitar 30 menit dari Gilimanuk akan tiba di Pemuteran," kata Kadinas Pariwisata Buleleng.

Sementara itu jika turis berangkat dari Bandara Internasional Ngurah Rai di kawasan Kuta atau dari Denpasar, perlu waktu perjalanan antara tiga hingga empat jam. "Jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai sebaiknya lewat Bedugul kemudian Danau Tamblingan, Munduk dan Pemuteran atau Bedugul terus ke Singaraja ibu kota Buleleng kemudian lewati Lovina, terus ke Pemuteran," kata Komang Astika.

Mengenai penginapan, ada beberapa resort yang bagus dan mahal, tapi banyak sekali penginapan (homestay), hotel melati. "Kemajuan wisata bahari di Pemuteran banyak dinikmati masyarakat, karena mereka didorong untuk memanfaatkan lahan kosong membuat homestay, restoran dan cafe serta penyewaan alat snorkeling dan menyelam (dive center) serta penyewaan kapal," kata Komang Astika, yang juga sudah mengelola Biorock Homestay di Pemuteran.

Jangan kaget, turis yang datang ke Pemuteran umumnya adalah turis dari Eropa seperti Jerman, Prancis, Belanda. Sebagian lagi dari Jepang, China, Amerika Latin dan Afrika. "Sekitar 70 persen turis yang datang ke Pemuteran adalah turis asing. Perbandingannya 70 persen turis asing, dan 30 persen turis domestik," kata Kadinas Pariwisata Nyoman Sutrisna.

(A029/T007)

Oleh Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016