... APBN yang mencapai Rp2.000 triliun harus efisien dan juga harus terus dilakukan debirokratisasi...
Jakarta (ANTARA News) - Buku tentang analisis kondisi ekonomi 2016 dan prediksi 2017 diluncurkan, di Jakarta, Selasa, berbarengan dengan Sarasehan 100 Ahli Ekonomi Indonesia, yang digagas Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan sejumlah pihak.

Presiden Joko Widodo hadir beserta sejumlah pembantunya, di antaranya Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Juga sejumlah ahli ekonomi dan pengamat ekonomi hadir, di antara mereka adalah Anggito Abimanyu, Halim Alamsyah, Gunawan Sumodiningrat, Bustanul Arifin, Fauizi Ichsan, Sri Adiningsih, Anton Gunawan, Didik J Rachbini yang juga Presiden Direktur Indef. 

Rachbini, pada kesempatan itu, mengatakan, ekonomi Indonesia sedang diuji secara internal dan eksternal. "Ada fenomena Brexit, kemunculan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adanya deglobalisasi," kata dia.

Menurut dia, Indonesia punya modal ekonomi berupa pasar domestik yang besar yang harus diberdayakan.
"Selain itu APBN yang mencapai Rp2.000 triliun harus efisien dan juga harus terus dilakukan debirokratisasi," kata dia. 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016