Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antar bank di Jakarta pada Selasa pagi naik 10 poin menjadi Rp13.388 per dolar AS.

"Risiko global dan domestik yang mulai berkurang membuka ruang rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.

Ia mengatakan bahwa Bank Indonesia yang kembali menyatakan akan adanya dana repatriasi dari program amnesti pajak sampai Rp100 triliun pada Desember 2016 turut menjadi sentimen positif bagi mata uang domestik.

Aksi doa bersama yang berlangsung damai, menurut dia, menandai kondisi politik dalam negeri yang cukup kondusif dan turut mendorong rupiah bergerak di area positif.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak yang secara umum relatif stabil serta pelemahan dolar AS di kawasan Asia akan menambah ruang apresiasi bagi mata uang domestik.

Selain itu, ia mengatakan, risiko global dari ketidakpastian kenaikan suku bunga Amerika Serikat juga cenderung mulai mereda.

Sementara pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, mengatakan sentimen mengenai inflasi yang terjaga di level rendah masih menjadi salah satu faktor yang menjaga stabilitas rupiah.

Pasar surat utang di dalam negeri yang dalam beberapa hari terakhir mulai diminati investor, menurut dia, turut menopang rupiah.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016