Denpasar (ANTARA News) - Delapan atlet pencak silat Indonesia berhasil melaju ke putaran semifinal setelah menang pada laga perempat final Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 yang berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Selasa.

Delapan atlet Merah-Putih yang telah menyelesaikan babak perempat final hingga Selasa siang itu adalah Awaluddin Nur pada kelas A putra, Galang TW Putra pada kelas B putra, Firdhana W Putra pada kelas I putra, dan Eko Febrianto pada kelas J putra.

Kemudian empat atlet lain adalah atlet-atlet putri. Mereka yaitu Nirmalasari Oktaviani pada kelas B putri, Sarah T Monita pada kelas C putri, Selly Andriani pada kelas D putri, dan Pipiet Kamelia pada kelas E putri.

Pelatih tim Indonesia, Abas Akbar, mengatakan, tetap meminta para atletnya menjaga strategi permainan agar tidak terpengaruh pola permainan lawan.

"Kalau menghadapi lawan yang tampil cengeng, atlet kami tidak boleh gegabah untuk menyerang karena akan menjadi bumerang bagi kami. Lawan mungkin punya strategi menang dengan cara atlet kami yang terkena diskualifikasi dari juri," kata Akbar.

Putra mengaku telah membaca pola permainan lawan dari Singapura dalam satu-dua langkah pada ronde pertama. "Lawan seringkali tiba-tiba jatuh padahal tidak terkena pukulan dengan keras. Dia tampak kelelahan," ujar dia.

Pada babak semifinal kelas B putra, Putra akan menghadapi atlet Vietnam, Vu Van Kien. "Saya belum pernah menghadapi dia. Tapi, saya tetap optimistis dapat lolos ke final. Pelatih telah meminta kami untuk bermain waspada dan tidak percaya diri berlebihan," kata dia.

Meskipun telah meloloskan delapan atlet ke semifinal, empat atlet Indonesia telah kalah pada babak perempat final. "Kami berharap hanya empat atlet itu yang tersingkir dan tidak ada lagi," kata Akbar.

Empat atlet yang telah tersingkir pada babak perempat final adalah Tri Juanda pada kelas H putra, Aji B Pamungkas pada kelas bebas putra, Sri R Harno pada kelas A putri, dan Dyah Purnamasari kelas F putri. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016