Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo akan menghadiri upacara penutupan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, pada Jumat (8/12) mendatang, kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto.

"Kami telah mendapatkan informasi tentang rencana kehadiran Presiden dalam upacara penutupan," kata Prabowo di sela-sela pertandingan kejuaraan dunia di Denpasar, Selasa.

Sejumlah atlet Indonesia telah berhasil melangkah ke babak semifinal hingga babak final dalam kejuaraan yang menggelar 24 nomor pertandingan dan seni itu.

"Prestasi atlet kita cukup baik. Tapi, para atlet harus lebih bekerja keras agar mampu bersaing dengan atlet-atlet luar negeri. Animo para pesilat asing sangat tinggi dalam kejuaraan ini," ujar Prabowo yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Silat Antarbangsa (Persilat) itu.

Prabowo mengatakan antusiasme masyarakat luar negeri terhadap pencak silat salah satunya dapat diketahui dari jumlah keikutsertaan dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada 2018.

"Sebanyak 80 negara telah menyatakan kehadiran mereka pada kejuaraan dunia 2018 mendatang. Itu berarti target untuk mencapai 70 negara agar dapat masuk Olimpiade sudah terpenuhi," katanya.

Indonesia, lanjut Prabowo, mendapatkan tantangan utama dari atlet-atlet Vietnam dan Thailand yang juga mampu berprestasi dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat internasional.

Delapan atlet pencak silat Indonesia melaju ke putaran semifinal setelah menang pada laga perempat final.

Delapan atlet Merah-Putih yang telah menyelesaikan babak perempat final hingga Selasa siang, antara lain Awaluddin Nur pada kelas A putra, Galang Tri Widya Putra pada kelas B putra, Firdhana Wahyu Putra pada kelas I putra, dan Eko Febrianto pada kelas J putra.

Kemudian empat atlet lain adalah atlet-atlet putri. Mereka yaitu Nirmalasari Oktaviani pada kelas B putri, Sarah Tria Monita pada kelas C putri, Selly Andriani pada kelas D putri, dan Pipiet Kamelia pada kelas E putri.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016