Cilacap (ANTARA News) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro bersama sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melakukan inspeksi untuk mengecek kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru.

"Kami berjalan (menggunakan kereta inspeksi) untuk melakukan inspeksi kesiapan dari seluruh stasiun-stasiun dalam menghadapi operasi Natal dan Tahun Baru," kata Edi saat memeriksa kesiapan Stasiun Cilacap, Jawa Tengah, Selasa sore.

Menurut dia, ada dua tim yang bergerak untuk melakukan inspeksi, yakni satu tim untuk jalur selatan, dan lainnya di jalur utara.

Ia mengatakan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru akan dimulai pada 23 Desember 2016 dan selesai pada 8 Januari 2017.

"Semua kru dari Kereta Api (PT KAI) turun ke lintas untuk memastikan operasi ini berjalan dengan baik," kata dia yang memimpin inspeksi jalur selatan yang dimulai dari Bandung.

Selain itu, kata dia, semua petugas yang terlibat dalam operasi angkutan Natal dan Tahun Baru akan menggunakan tanda berupa pita berwarna oranye sehingga pengguna maupun calon penumpang KA mudah mengenali mereka.

Lebih lanjut Edi mengatakan, PT KAI juga menyiapkan upaya antisipasi terhadap risiko bencana, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Jalur selatan memang paling banyak longsor, kalau enggak banjir. Satu hal yang harus kita ikuti adalah bahwa perjalanan kereta api, keselamatannya itu nomor satu, jadi enggak ada yang bisa ditukar karena kalau ada apa-apa, maka nyawa itu tidak bisa ditukar," ujarnya.

"Sehingga kalau itu terjadi, SOP (Standar Operasional Prosedur) yang harus kita jalankan adalah melakukan antisipasi dengan kecepatan diperlambat," katanya melanjutkan.

Bahkan, kata dia, perjalanan KA akan dihentikan jika jalur kereta terendam air.

Menurut dia, titik-titik rawan banjir maupun longsor sebenarnya sudah diketahui dan khusus wilayah PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto ada empat titik rawan yang sudah diantisipasi dengan menyiagakan petugas untuk berjaga selama 24 jam.

Disinggung mengenai antisipasi gangguan persinyalan seperti di Karawang beberapa waktu lalu yang mengakibatkan keterlambatan perjalanan sejumlah KA hingga beberapa jam, dia mengatakan gangguan seperti itu bisa terjadi di mana saja.

"Akan tetapi yang pasti, kalau itu terjadi, antisipasi petugas kita di lapangan pasti akan ditanggulangi secara cepat. Satu hal, kalau memang itu membahayakan keselamatan perjalanan, maka kita harus komunikasi dengan penumpang secara langsung, itu pasti antisipasinya," tegas Edi.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016