Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp6,2 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp29,2 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini memenuhi target indikatif Rp6,2 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03170307 mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,81175 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 7 Maret 2017 ini mencapai Rp4,466 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.

Untuk seri SPN12171207, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,625 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 7 Desember 2017 ini mencapai Rp3,86 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.

Untuk seri FR0061, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63826 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 ini mencapai Rp8,54 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,00 persen ini mencapai 7,59 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,00 persen.

Untuk seri FR0059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,89107 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp10,66 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,00 persen ini mencapai 7,89 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,15 persen.

Pemerintah tidak memenangkan lelang dari seri FR0072, meski obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mendapatkan penawaran sebanyak Rp1,74 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 8,18 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,5 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016