Nusa Dua (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mendorong sikap optimisme pengusaha dalam meningkatkan perekonomian dengan strategi untuk menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan kesetaraan serta pekerjaan layak.

"Dengan sikap optimisme antara pengusaha dengan buruh, maka saya yakin perekonomian akan lebih baik dan tumbuh berkembang ke depannya," kata Jusuf Kalla pada pembukaan Konferensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Asia Pasifik Ke-16 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia mengatakan dalam pertemuan ini diharapkan akan mampu menyamakan persepsi untuk membicarakan masalah yang terjadi terkait pengusaha dan perburuhan.

Wapres Jusuf Kalla lebih lanjut mengatakan bagaimana harapan-harapan kepentingan para pekerja, pengusaha akan ada hasil dalam pertemuan ini.

Penurunan ekonomi dan masalah terjadinya pengangguran harus dicermati. Indonesia tetap membutuhkan perekonomian yang tinggi untuk mengurangi pengangguran, tetapi hal itu tidak akan tercapai tanpa kerja yang layak.

"Saya mendukung kerja layak dari segi lingkungan, upah buruh yang layak dan kemajuan bersama. Untuk itu diperlukan kerja sama dari berbagai pihak," katanya.

Dikatakan, formula upah di Indonesia yang disesuaikan dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi merupakan hal adil. Itu rumusan yang berlaku tahun lalu, dan akan dikaji setiap lima tahun. Hal tersebut memberi kepastian kepada pengusaha dan mendorong investasi.

Ada beberapa pandangan mengenai hal ini, kata Wapres, tetapi Indonesia menganggap hal itu merupakan hal yang adil.

Ia mengatakan pelaksanaan pekerjaan yang layak di tiap negara harus dipastikan, mengingat setiap negara mempunyai kondisi masing-masing.

"Kita perlu bicara mengenai kondisi kerja layak bagi pekerja migran," katanya.

Jusuf Kalla mengatakan Indonesia sama dengan negara-negara berkembang, banyak mengirim tenaga kerja migran. Karena negara-negara ASEAN harus menjaga tidak terjadinya persaingan dan melahirkan buruh murah.

Oleh karena itu secara regional diperlukan sebuah konsultasi dan diperlukan sebuah upah buruh minimum regional.

Direktur Jenderal ILO Guy Ryder sebelumnya menjelaskan bahwa tantangan teknologi harus dihadapi dengan keterampilan yang lebih baik. Dalam semangat keadilan, hal ini menjadi landasan yang sangat penting melalui pelatihan vokasional.

Karena itulah usaha bersama antara negara dan keharmonisan tripartit menjadi tujuan dan harapan bersama. Pertemuan Regional Asia dan Pasifik (APRM) dapat menghasilkan hasil-hasil yang bermanfaat dan menciptakan pekerjaan layak untuk semua.

Pertemuan ILO yang diselenggarakan selama empat hari hingga Jumat (9/12) dihadiri perwakilan sekitar 35 negara di kawasan Asia, Pasifik dan negara-negara Arab.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016