New York (ANTARA Newss) - Petinggi kepolisian  New York City, Senin, berjanji untuk cepat menemukan semua pelaku pengancaman terhadap Aml Elsokary, perempuan polisi berjilbab.

"Jika siapa pun di New York City berpikir untuk terlibat dalam jenis perilaku ini, yakinlah bahwa Anda akan diidentifikasi, Anda akan ditangkap, Anda akan dikenai hukuman yang sepadan," kata Komisaris Polisi James ONeill kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Polisi Aml Elsokary, muslim warga asli New York, sedang tidak bertugas ketika dia berjalan dengan anak laki-lakinya yang sudah  remaja pada Sabtu di lingkungan Bay Ridge Brooklyn. Saat itu seorang pria menyerang anaknya dan menuduh mereka terkait dengan kelompok militan ISIS. Ia juga mengancam untuk membunuh Elsokary, kata polisi.

Tersangka terdengar berteriak, "Kembalilah ke negara kamu," sebelum melarikan diri, kata polisi.

Christopher Nelson didakwa pada Senin dengan tuduhan kejahatan kebencian, tindak kriminal tingkat kedua, kata kantor Kejaksaan Kings County.

Elsokary yang telah bertugas di kepolisian selama 11 tahun adalah salah seorang dari 900 Muslim di departemen kepolisian terbesar di negara itu.

Pada tahun 2014, ia memperoleh penghargaan karena menyelamatkan seorang gadis muda dan neneknya dari gedung yang terbakar. "Saya menjadi seorang perwira polisi untuk menunjukkan sisi positif dari seorang wanita Muslim New York," kata Elsokary kepada wartawan.

"Saya lahir dan dibesarkan di sini, dan saya di sini untuk melindungi Anda."

Wali kota Bill De Blasio, tokoh Partai Demokrat, mengatakan dalam konferensi pers tentang keyakinannya bahwa lonjakan dalam laporan kejahatan kebencian merupakan dampak atas kemenangan Trump

Ia menambahkan, "Kita bisa kehilangan nyawa karena hal ini." "Saya muak ketika saya mendengar bahwa salah satu petugas kami menjadi sasaran ancaman dan ejekan hanya karena imannya," kata wali kota itu.

"Kita harus mencegah jenis kebencian dan bias menyebar."

(Uu.SYS/A/G003/G003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016