Rio de Janeiro, 6/12 (Antara/Reuters) - Brazil berjanji memulihkan hutan rusak seluas melebihi Romania dengan kembali menanam pohon dan memberlakukan pertanian ramah lingkungan.

Langkah itu adalah tekad terbesar yang pernah dibuat satu negara, kata pegiat terkait.

Negara terbesar di Amerika Selatan itu akan memulihkan 12 juta hektar hutan rusak hingga 2030 dengan menanam pohon dan mengenalkan pertanian alami, kata Menteri Lingkungan Brazil Jose Sarney Filho.

"Kami akan memulihkan hutan, mengembalikan daya dukung hutan, dan memastikan keberlanjutannya," kata Filho di depan peserta konferensi keragaman hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Cancun, Meksiko, yang dibuka pada akhir pekan lalu.

Brazil juga akan memulihkan lima juta hektar padang rumput hingga 2020. Negara itu akan menerapkan pertanian rendah karbon untuk meningkatkan daya dukung lima juta hektar tanah lain pada 2030.

Sebagian besar tanah di Brazil rusak akibat penggundulan (deforestasi) untuk industri ternak dan pertanian, kata Miguel Calmon, ahli reboisasi dari Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Ia menambahkan deforestasi disebabkan antara lain oleh berkembangnya kota besar, penebangan pohon ilegal, dan aksi merusak perusahaan yang mengklaim tanah negara dan menjual kayu hasil tebangannya.

"Hutan rusak tidak menguntungkan siapapun," kata Calmon pada Senin, "Kita akan menciptakan lahan yang menguntungkan petani, masyarakat, serta planet ini."

Sebagian besar lahan rusak di Brazil adalah milik swasta, kata Calmon.

Rencana reboisasi itu juga akan memberi petani pinjaman dana untuk menanam lebih banyak pohon serta mengubah caranya menggarap lahan.

Biayanya akan didukung oleh lembaga amal dunia melalui komitmen adaptasi perubahan iklim, pihak swasta, pemerintah Brazil serta badan amal lainnya, kata Calmon.

Anggaran yang dibutuhkan untuk memulihkan 12 juta hektar hutan diperkirakan menembus 10 milyar dolar AS, kata Calmon mengutip keterangan periset di Brazil.

Rachel Biderman, direktur badan riset Institut Sumber Daya Dunia mengatakan reboisasi itu akan berdampak pada penghematan anggaran jangka panjang.

"Warga Brazil akan diuntungkan dengan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi karena pemulihan hutan mampu mengembalikan daya dukung alam, menjamin kehidupan serta kesejahteraan masyarakat," kata Biderman.

(Uu.SYS/C/KR-GNT/A/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016