New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor memilah-milah sejumlah data ekonomi dari negara tersebut.

Defisit barang dan jasa AS naik 6,4 miliar dolar AS dari angka direvisi September menjadi 42,6 miliar dolar AS pada Oktober, umumnya sejalan dengan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan, Selasa.

Dalam laporan terpisah, departemen mengatakan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur pada Oktober, naik untuk bulan keempat berturut-turut, meningkat 12,5 miliar dolar AS atau 2,7 persen menjadi 469,4 miliar dolar AS. Ini mengikuti peningkatan 0,6 persen pada September.

Sementara itu, produktivitas kerja sektor usaha non pertanian AS meningkat pada tingkat tahunan 3,1 persen di kuartal ketiga tahun ini, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, Selasa.

Para analis mengatakan data ekonomi baru-baru ini secara keseluruhan positif, memperkuat spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan ini.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 100,510 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0715 dolar dari 1,0775 dolar, dan pound Inggris merosot ke 1,2680 dolar dari 1,2724 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7457 dolar dari 0,7481 dolar.

Dolar dibeli 114,00 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,75 yen di sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 1,0107 franc Swiss dari 1,0061 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3285 dolar Kanada dari 1,3254 dolar Kanada, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016