"Memang benar. Saat ini ada masukan termasuk dari Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas). Dari masukan tersebut disarankan pelatnas dipindah ke Bandung," kata Kabid Binpres PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Wisnu Wardhana di Jakata, Rabu.
Saat ini, kata dia, PB PRSI terus melakukan koordinasi dengan Satlak Prima. Hal ini dilakukan karena semua urusan terkait dengan pelatnas persiapan SEA Games 2017 maupun Asian Games 2018 semuanya dikendalikan oleh lembaga yang diketuai oleh Achmad Soetjipto itu.
Meski ada rencana dipindah ke Bandung, mantan atlet nasional ini mengaku belum mendapatkan kepastian dari Satlak Prima. Saat ini PB PRSI terus menjalin komunikasi mengingat pelaksanaan SEA Games 2017 di Malaysia sudah tidak lama lagi.
Tidak hanya soal lokasi pelatnas, PB PRSI juga terus berkoordinasi dengan Satlak Prima untuk mencari terobosan guna mendongkrak prestasi atlet renang Indonesia. Saat ini prestasi renang Indonesia mulai tertinggal, termasuk dari Singapura yang sudah sukses merebut emas Olimpiade.
"Kami di kepengurusan baru terus berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Makanya, kami juga terus meningkatkan frekuensi mengikuti kejuaraan. Saat ini ada 20 atlet yang turun di kejuaraan kelompok umur di Thailand," tutur Wisnu.
Selain menjalani latihan di dalam negeri, kata dia, atlet terbaik Indonesia juga akan mengikuti pemusatan latihan di luar negeri. Hanya saja, untuk nama atlet yang masuk tim nasional belum ditetapkan karena saat ini masih proses penilaian.
Terkait dengan lokasi pemusatan latihan di luar negeri, Wisnu mengatakan ada dua negara yang menjadi bidikan yaitu Australia dan Amerika Serikat. Kedua negara ini dinilai memiliki sistem pelatihan yang bagus.
Sementara itu, 20 atlet renang Indonesia saat ini bertolak menuju Thailand untuk turun pada kejuaraan kelompok umur.
Pada kejuaraan tahunan ini, Indonesia menargetkan meraih 20 emas. Jumlah ini meningkat dibandingkan hasil kejuaraan yang sama di Vietnam 2015 yaitu 15 emas.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
