Integritas dan transparasi harus menjadi virus-virus yang cepat meluas. Tunas integritas harus tumbuh jangan dibiarkan layu."
Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI Agus Rahardjo resmi membuka Rembuk Integritas Nasional yang menjadi rangkaian dalam kegiatan Peringatan Hari Anti-Korupsi Internasional, ditandai dengan penabuhan kompang di Hotel Arya Duta Kota Pekanbaru, Rabu.

Dalam sambutannya Agus Rahardjo menegaskan untuk membangun sistem integritas perlu perubahan pendekatan dengan konsep pola perilaku setiap individu penyelenggara birokrasi pemerintahan.

"Penindakan itu perlu tapi yang tidak kalah penting adalah membangun sistem pencegahan," kata Agus Rahardjo.

Berdasarkan indeks persepsi yang dipaparkan Agus Rahardjo, telah terjadi perbaikan sistem dari praktik korupsi. Dari data yang dijelaskannya pada 1999 menunjukkan angka 1,7 dari skala 10 sedangkan Thailand pada 3,2 dan Malaysia 5,1.

"Di 1999 indeks persepsi kita sangat kecil. Tapi dalam perjalanannya Indonesia naik terus. Hari ini kita sudah sangat dekat sekali dengan Thailand, dan bahkan kita sudah dapat menyelip Filipina," kata Agus.

Meningkatnya indeks persepsi tersebut tidak serta merta meminimalisir tindakan korupsi yang terjadi terbukti dengan banyaknya penguasa yang terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh KPK RI. Hal tersebut pun dibenarkan oleh orang nomor satu di KPK ini.

"Kita punya Anggaran dari APBN yang naik drastis lima kali lipat di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bukan main besar angkanya itu berkisar Rp2200 triliun," kata Agus.

Mengengola anggaran sebesar itu sejalan dengan pembenahan organisasi ternyata belum sesuai dengan yang diinginkan. "Dulu di desa itu tidak ada uang beredar. Tapi sekarang sudah ada berkisar Rp600 juta satu desa. Yang dikelola negara sangat besar itulah yang KPK dampingi," kata dia.

Rembuk Integritas Nasional dengan tema merajut nusantara dalam bingkai budaya integritas nasional dihadiri oleh Sekretaris Jendral KPK RI, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Kepolisian Daerah Riau, Kementerian Lembaga, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Riau, Walikota dan Bupati se-ka-Kabupaten/Kota Riau, Komunitas, LSM serta Tokoh masyarakat.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman melalui Sekretaris Daerah Riau Ahmad Hijazi menyambut baik telah dipercayanya kawasan setempat menjadi penyelenggara HAKI.

Melalui Rembuk Integritas Nasional, diharapkannya dapat menjadi cikal bakal rumusan integritas baru dalam memperangi korupsi di Indonesia dan khususnya di Provinsi Riau.

"Korupsi menjadi kejahatan yang merusak sendi penopang pembanguban bangsa. Melalui RIN menjadi komitmen Indonesia bebas korupsi," kata Sekda.

Tidak ingin hanya sekedar seremonial saja, Hijazi menegaskan untuk membangun Riau bebas dari korupsi diperlukan komitmen bersama dari pimpinan tertinggi sampai unit terkecil.

"Integritas dan transparasi harus menjadi virus-virus yang cepat meluas. Tunas integritas harus tumbuh jangan dibiarkan layu," kata Hijazi.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Diana Syafni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016