Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pedagang menyesuaikan posisi mereka menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 7,4 dolar AS, atau 0,63 persen, menjadi menetap di 1.177,50 dolar AS per ounce.

Pasar telah fokus pada pertemuan FOMC Desember pekan mendatang dan pedagang sedang menunggu laporan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, serta laporan sentimen konsumen pada Jumat (9/12) untuk petunjuk lebih lanjut pemikiran bank sentral AS tentang waktu kenaikan suku bunga.

Probabilitas tersirat dari kenaikan suku bunga Fed pada pertemuan FOMC berikutnya tinggal relatif sama dibandingkan minggu lalu. Investor percaya Fed akan menaikkan suku 0,50-0,75 selama pertemuan Desember FOMC.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 menjadi setidaknya 0,75 adalah 95 persen pada pertemuan Desember dan 95 persen untuk pertemuan Februari.

Emas mendapat dukungan karena laporan lowongan pekerjaan dan laporan survei perputaran tenaga kerja yang dirilis pada Rabu oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan kerja menurun sebesar 1,7 persen menjadi 5,534 juta selama Oktober.

Para analis mencatat bahwa angka-angka ini termasuk perekrutan lebih lambat, tapi pembukaan lowongan kerja meningkat. Para analis yang sama percaya bahwa data ini menunjukkan para pengusaha tidak dapat menemukan kandidat karyawan yang cukup berkualitas.

Logam mulia diberi dukungan lebih lanjut ketika indeks dolar AS yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,23 persen menjadi 100,24 pada pukul 18.00 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Namun, penguatan dalam ekuitas AS mencegah logam mulia dari kenaikan lebih lanjut, karena Dow Jones Industrial Average AS naik 260 poin atau 1,35 persen pada pukul 18.00 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kenaikan maka logam mulia biasanya turun, karena investor menjauh dari aset-aset "safe haven", sebaliknya ketika ekuitas AS meraih keuntungan maka logam mulia biasanya menurun.

Perak untuk pengiriman Maret bertambah 46,5 sen, atau 2,77 persen, menjadi ditutup pada 17,275 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 7,5 dolar AS, atau 0,80 persen, menjadi ditutup pada 943,20 dolar AS per ounce, kantor berita Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016