Ada 39 bangunan sekolah yang rusak. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya rusak parah
Banda Aceh (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, menyatakan 39 unit bangunan sekolah dari berbagai jenjang rusak akibat gempa 6,5 Skala Ricther yang melanda daerah itu.

"Ada 39 bangunan sekolah yang rusak. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya rusak parah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya Saiful MPd yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, Kamis.

Bangun sekolah yang rusak tersebut yakni 19 unit sekolah dasar (SD) dan dua di antaranya rusak parah. Sekolah menengah pertama (SMP) yang rusak mencapai 11 unit.

Kemudian, sekolah menengah atas (SMA) satu unit, sekolah menengah kejuruan tiga unit, dua di antaranya rusak parah. Serta taman kanak-kanak (TK) yang rusak lima unit, satu di antaranya rusak parah.

Sedangkan korban gempa di kalangan pendidik, kata Saiful, seorang guru SD, seorang guru TK, seorang pesuruh sekolah, dan seorang siswa meninggal dunia. Serta tiga orang siswa mengalami luka parah.

Saiful menyebutkan, aktivitas sekolah di hari kedua pascagempa, guru tetap masuk sekolah. Namun, aktivitas belajar mengajar belum berjalan normal.

"Sekolah tidak libur. Namun, anak-anak didik masih trauma. Setiap guru yang tidak menjadi dampak langsung gempa diimbau untuk datang ke sekolah," kata Saiful.

Tujuan ke sekolah, kata dia, melayani anak didik yang datang atau mendata apa saja yang dibutuhkan setiap sekolah pascagempa. Termasuk menerima informasi terkait bencana tersebut.

"Kami mengimbau sekolah, terutama yang tidak menjadi dampak langsung bencana tetap beraktivitas. Namun begitu, harus dimaklumi juga kondisi masyarakat saat ini," kata Saiful MPd.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016