Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu kemajemukan saat menyampaikan sambutan di Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum/BDF) IX yang berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.

"Terdapat lebih dari 1.300 etnik yang hidup di Indonesia. Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, sekitar 85 persen dari lebih dari 252 juta penduduk Indonesia adalah Muslim," kata Presiden.

Ia juga menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 dan menurut sejarah Indonesia ajaran Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai.

Nilai mengenai perdamaian inilah, kata Presiden, yang sampai saat ini terus dipegang oleh umat Islam Indonesia.

"Selain Islam, Indonesia adalah rumah bagi umat Kristiani, Katolik, Hindu, Buddha dan Kongfucian," katanya.

Dalam forum tersebut, ia juga menyampaikan nilai-nilai perdamaian yang dipegang teguh oleh warga Indonesia.

"Saya mendapatkan laporan bahwa besok akan dilakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan. Anda dapat bayangkan tanpa nilai toleransi yang tinggi, bagaimana mungkin sebuah Pondok Pesantren dapat hidup dengan aman dan nyaman di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya penganut agama Hindu," katanya kepada sekitar 100 delegasi yang hadir.

Pembukaan Forum Demokrasi Bali kesembilan dihadiri tokoh dunia, pemenang Nobel Perdamaian, para menteri luar negeri, organisasi internasional dan delegasi dari 94 negara.

"Ini semua telah mendorong sinergi alamiah antara agama, toleransi, dan demokrasi di Indonesia. Aksi 2 Desember lalu di Jakarta juga dapat dilihat satu bukti," katanya.

Menurut Presiden, dalam sejarahnya, rakyat Indonesia gigih memperjuangkan demokrasi karena dengan demokrasi, setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, pengecekan dan perimbangan bekerja, dan setiap suara penting.

Demokrasi, menurut Presiden, dimaknai sebagai proses untuk terus belajar dan menimba pengalaman negara lain dalam berdemokrasi.

"Oleh karena itu, Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk menjadikan Forum Demokrasi Bali sebagai satu forum yang nyaman bagi setiap negara untuk berbagi mengenai pengalaman dalam berdemokrasi; tantangan dalam berdemokrasi; dan mengembangkan kerja sama untuk saling membantu dalam berdemokrasi," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa forum ini bukan forum untuk saling tunjuk, tapi untuk saling memperkuat satu sama lain.

"Melalui Institut Demokrasi dan Perdamaian, Indonesia siap mengembangkan kerja sama konkret di bidang demokrasi dan perdamaian," katanya.


Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016