Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia (ICMI) menyampaikan simpati dan turut berduka cita atas musibah gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang Aceh.

"Kita sama-sama mendoakan pada saudara kita yang ditimpa musibah," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam sambutannya dalam pembukaan silahturahmi kerja nasional dan Sekolah Pemimpin Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia (ICMI) Angkatan I di Ancol, Jakarta, Kamis malam.

Dia mengajak semua orang untuk berdoa agar para korban diberikan kesehatan dan kesabaran dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jimly juga mengajak agar semua pihak memberikan dukungan dan bantuan bagi para korban tersebut.

Diberitakan, Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya diguncang gempa 6.5 SR yang berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 kilometer tenggara Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada kedalaman 10 kilometer.

Hingga pukul 13.10 WIB pada Rabu (7/12), menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa di Pidie Jaya sudah menyebabkan 52 orang meninggal dunia, 73 orang luka berat, dan 200 orang luka ringan, serta berdampak pada 10 ribu orang lainnya.

BNPB menyatakan bahwa fokus utama operasi saat ini ditujukan untuk mencari dan menyelamatkan korban gempa 6,5 Skala Richter di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

"Fokus utama sekarang adalah operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa, karena operasi SAR biasanya hanya tujuh hari setelah kejadian bencana. Masyarakat yang rusak berat rumahnya akan ditempatkan ke pengungsian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat menyampaikan keterangan pers soal penanganan gempa Pidie Jaya di Jakarta, Rabu (7/12).

Ribuan tim SAR gabungan dari BPBD Pidie Jaya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie bersama dengan anggota TNI, Polri, Basarnas, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Taruna Siaga Bencana, PMI, relawan dan masyarakat telah dikerahkan untuk membantu penanganan dampak bencana.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016