Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan Polri siap memfasilitasi arus komoditi menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017.

"Menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017 bakal meningkatkan kebutuhan rumah tangga sehingga mesti menghadirkan harmonisasi. Untuk itu, Polri berpartisipasi dengan menyiapkan langkah antisipasi atas keluhan masyarakat agar segera diatasi, termasuk di bidang ekonomi," kata Ari dalam keterangan terulisnya di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakannya seusai melakukan pertemuan konsolidasi kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, di Gedung Bareskrim Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta,

Hadir dalam pertemuan itu instansi terkait mulai dari Kemendag, Kementan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ditjen Bea dan Cukai, Bulog hingga para pelaku usaha, yaitu para produsen hingga asosiasi pedagang.

Menurut dia, sebenarnya secara keseluruhan pemerintah telah siap dengan menghadirkan berbagai kebijakan dan langkah taktis serta sistematis menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 nanti.

"Kami juga selalu membuka diri untuk menjadi fasilitator arus komoditas para instansi terkait ekonomi. Semua karena kami melihat bahwa sudah saatnya para petani, koperasi hingga pelaku ekonomi lainnya merasakan keuntungan. Keadilan ekonomi bagi seluruh pelaku ekonomi di Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Ari juga mendorong jajarannya agar melakukan dukungan penuh dalam melindungi dan melayani masyarakat serta terus mendorong agar para penegak hukum untuk memiliki persepsi yang sama dengan instansi terkait lain dalam mengatasi keluhan masyarakat di bidang ekonomi.

"Tidak lupa juga untuk melakukan bentuk-bentuk manajemen yang tepat guna sebagai langkah preventif, bentuknya bisa saja sejenis posko. Ini demi kemaslahatan bersama," ujarnya.

Berdasarkan catatan, harga rata-rata nasional dari barang kebutuhan pokok per Rabu (7/12) dibanding seminggu lalu yaitu Rabu (30/11) kondisinya relatif stabil.

Rinciannya, barang kebutuhan yang berada di titik stabil adalah beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, jagung, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih.

Barang yang mengalami kenaikan adalah daging ayam ras dan cabe rawit merah kemudian barang kebutuhan yang mengalami penurunan adalah cabe merah keriting, cabe merah besar, dan bawang merah.

Sementara kecukupan stok secara nasional rinciannya adalah barang kebutuhan pokok hasil pertanian (beras dan kedelai) tersedia 3 bulan 1 minggu sampai dengan 7 bulan 2 minggu ke depan. Barang kebutuhan pokok hasil peternakan (daging sapi) tersedia hingga 1,5 bulan ke depan.

Barang kebutuhan pokok hasil industri (gula, minyak goreng, dan terigu) tersedia hingga 1 bulan 3 minggu sampai dengan 3 bulan 9 minggu ke depan.

Meski demikian, Ari juga tidak menutup mata akan ada pihak-pihak yang justru merasa terganggu atas positifnya angka harga rata-rata nasional dari barang kebutuhan pokok itu.

"Para pelaku tindak pidana ekonomi, pasti ingin mengganggu positifnya angka-angka itu. Paling sederhana bentuk gangguan terkait ekonomi, perdagangan dan harga barang pokok ini dengan menebarnya lewat dunia maya," ucap Ari.

Oleh karena itu, kata dia, pertemuan ini sekaligus juga menghasilkan kebijakan lain yaitu penegakan hukum sebagai bentuk mengendalikan dan bukan sekedar memenjarakan saja.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016