Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) tentang pelonggaran kuantitatif yang menyebabkan nilai dolar AS lebih kuat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 5,1 dolar AS, atau 0,43 persen, menjadi menetap di 1.172,40 dolar AS per ounce.

Dolar AS mendapat dukungan karena Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa mengumumkan bahwa ECB akan mengurangi laju program pembelian obligasinya, juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, dimulai pada April 2017.

Investor melihat pengumuman ini sebagai kelemahan bagi euro, dan positif untuk dolar AS, sehingga indeks dolar AS naik 0,98 persen menjadi 101,20 pada pukul 18.00 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh 10.000 ke tingkat 258.000 pada minggu ke-3 Desember.


Investor juga memantau kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember yang dimulai minggu depan pada Selasa (13/12) dan berakhir pada Rabu (14/12) dengan konferensi pers dan pengumuman.


Perak untuk pengiriman Maret turun 17,9 sen, atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 17,096 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 0,6 dolar AS, atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 943,80 dolar AS per ounce.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016