Pidie Jaya (ANTARA News) - Masjid Jami Nur Abdullah di Gampong Paruh Keude, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, rusak parah setelah gempa 6,5 Skala Richter mengguncang daerah itu pada Rabu (7/12). Pondasinya ambrol.

Pada Jumat pagi, petugas menggunakan dua ekskavator untuk merobohkan bangunan tempat ibadah itu karena khawatir runtuhannya menimpa warga.

Masjid Jami Nur Abdullah bukan satu-satunya rumah ibadah yang rusak. Saat melintasi ruas Jalan Banda Aceh-Medan di Kabupaten Pidie Jaya, tampak bangunan rumah ibadah yang rusak di kiri kanan jalan.

Di jalan nasional itu, dari gerbang Kabupaten Pidie Jaya sampai Kantor Bupati, ada tiga bangunan masjid yang rusak, termasuk Masjid Jami Nur Abdullah dan Masjid Pangwa.

Masjid Jami Nur Abdullah pondasi dan temboknya retak-retak parah, tidak memungkinkan untuk dipertahankan, dan akhirnya dirobohkan.

Sementara Masjid Pangwa di Meureudu atap betonnya roboh menutupi bagian bawah bangunan. Kubahnya miring tepat di bagian tengahnya.

Hanya cor beton atap masjid serta kubah saja yang masih utuh pada masjid tujuh kampung itu. Bagian dasarnya tidak terlihat lagi.

Namun demikian tidak ada korban yang tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa. Santri yang tinggal di bangunan yang ada di belakang masjid langsung lari ke bukit karena khawatir akan ada tsunami.

"Para santri itu semula hendak Salat Subuh, namun saat hendak masuk ke masjid terjadi goyangan. Gurunya memerintahkan para santri untuk meninggalkan masjid," kata Murniati, yang tinggal di samping masjid.

"Sebenarnya ada satu orang santri yang tidur di masjid, tapi mungkin firasat, tengah malam menjelang gempa, dia pulang ke rumahnya," katanya.

Karena masjid rusak, sebagian warga muslim Kabupaten Pidie Jaya terpaksa Salat Jumat di luar masjid.

Warga sudah memasang terpal di halaman Masjid  Pangwa untuk menjalankan ibadah Salat Jumat dua hari setelah gempa.

"Salat Jumat digelar di samping masjid," kata Murniati.

Ia lari ke bukit saat gempa dan ketika kembali ke rumah melihat masjid sudah ambruk.

Warga Gampong Paruh Keude, tempat masjid Masjid Jami Nur Abdullah berada, tidak luput dari dampak gempa.

"Mungkin kita Salat Jumat di tanah lapang atau di rumah warga," kata Zaini, warga setempat yang biasa salat di Masjid Jami Nur Abdullah.

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Pidie Jaya, Putih A Manaf, menyatakan bahwa 13 dari 50 masjid di wilayahnya rusak.

"Dari data sementara terdapat 13 masjid yang rusak," katanya.

Sementara Kepala Dinas Syiar Islam Kabupaten Pidie Jaya, Nazir, menyebutkan bahwa ada 29 bangunan masjid yang rusak parah dan 28 bangunan masjid yang rusak ringan.

"Itu dari keseluruhan masjid yang ada sebanyak 71 bangunan," katanya.


Oleh Riza Fahriza
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016