Rakyat Indonesia harus waspada karena kelompok dan ideologi ini tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai. Oleh karena itu, jaringan ini harus segera dimatikan."
Jakarta (ANTARA News) - Aparat keamanan dan masyarakat Indonesia harus mewaspadai aliran ISIS yang sudah menyusup ke organisasi kemasyarakatan di Indonesia, kata anggota Komisi I DPR Charles Honoris.

"Saya tidak mau sebut nama ormasnya lah, tapi mereka sudah mendukung ISIS secara terbuka," kata Charles di Jakarta, Jumat.

Menurut dia ormas di Indonesia yang telah disusupi ISIS sudah menjadi proxy atau penghubung ISIS di kawasan bahkan ada pentolan ormas yang membaiat warga untuk menjadi pengikut ISIS.

Charles mengatakan ancaman jaringan dan ideologi ISIS bukan hanya menyangkut aksi-aksi terorisme saja, namun juga dengan cara mengganggu stabilitas politik nasional dan melalui aksi makar.

"Rakyat Indonesia harus waspada karena kelompok dan ideologi ini tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai. Oleh karena itu, jaringan ini harus segera dimatikan," ujarnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mengingatkan pernyataan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengenai keinginan kelompok ISIS menguasai Filipina.

Hal itu menurut Charles harus membuat aparat keamanan di Indonesia lebih waspada, baik TNI, Polri maupun BIN.

Dia menilai infiltrasi aliran kelompok ISIS di berbagai jaringan ormas di tanah air sudah jelas menjadi ancaman dan harus mendapatkan perhatian khusus.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan ISIS sedang membangun kekuatan baru di Filipina yang dikabarkan bakal jadi markas Asia Tenggara.

"Bahwa Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara," ujar Gatot.

Dia mengingatkan Indonesia perlu mewaspadai ancaman terorisme ISIS karena Filipina tidak berjarak jauh dari Indonesia. Markas ISIS yang akan dibangun di Filipina sangat dekat dengan kawasan Poso atau Tarakan, Kalimantan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016