Jakarta (ANTARA News) - Bom yang ditemukan di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi, Jawa Barat, diperkirakan memiliki daya ledak tinggi melebihi TNT, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Kombes Pol Rikawnto.

"Info dari Densus 88 diperkirakan daya ledak tinggi melebihi TNT," kata Kombes Rikwanto yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan dari penangkapan tiga terduga teroris, dua laki-laki dan satu perempuan, pada Sabtu sore, polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Sebelumnya, hingga Sabtu malam, aparat kepolisian masih mensterilkan lokasi penangkapan tiga terduga teroris yang dibuntuti dari Solo itu. Polisi juga mengerahkan sejumlah anjing pelacak ke lokasi penangkapan.

Sedikitnya tiga ekor anjing pelacak jenis pitbull hitam dibawa sejumlah aparat kepolisian bersenjata api menerobos kerumunan warga menuju lokasi penangkapan sekitar pukul 19.00 WIB.

Anjing itu dikerahkan untuk melacak sejumlah barang bukti di sepanjang Jalan Bintara Jaya VIII dan satu ekor di antaranya diarahkan ke dalam rumah kontrakan.

Sebuah kendaraan pemadam kebakaran juga nampak terparkir di depan kontrakan lokasi persembunyian terduga teroris yang bernama Puri Gaisan RT 04 RW 09.

Polisi menjaga ketat lokasi kontrakan itu menyusul masih adanya bom aktif yang diduga dirakit para terduga teroris di dalam kontrakan itu.

"Bom itu memiliki bobot tiga kilogram dalam sebuah tas yang sudah kita amankan," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun, bom itu ditemukan polisi dari lantai tiga bangunan kontrakan berwarna pink itu.

Dari gambar foto yang ditunjukkan petugas kepolisian, bom itu berada di dalam sebuah tas hitam milik seorang perempuan berikut dengan masker, tali plastik, dan sejumlah materi bahan baku peledak.

"Bom itu memiliki daya ledak yang cukup besar," kata Kombes Umar.

Menurut polisi, apabila tidak memungkinkan dievakuasi, maka bom akan diledakkan di tempat.

(A062/A011)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016