Meureudu, Aceh (ANTAR News) - Kabupaten Pidie Jaya kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 4,3 skala Richter, Minggu malam, sehingga membuat warga panik serta berhamburan keluar.

Pantauan wartawan, akibat guncangan yang tergolong kencang tersebut membuat warga yang sedang duduk di warung kopi berhamburan ke luar.

"Kuat kali goncangannya bang, takut warkopnya roboh," akui Hendri usar berlari dari warkop di Jalan Banda Aceh - Medan, Sumut, Gampong Manyong, Meureude, Pidie Jaya, Aceh.

Kepala Stasiun BMKG Mata Ie, Banda Aceh Eridawati menyebutkan, guncangan gempa 4,3 SR berpusat di Pidie Jaya, sekirar pukul 23.42 WIB.

Lokasinya berada di 5.40 Lintang Utara (LU), 96.17 Barat Timur, titiknya 23 kilometer (KM) Sigli-Pidie, Aceh kedalaman 20 KM dirasakan sampai terasa sampai ke Pidie Jaya.

Pada umumya warga Pidie Jaya masih dihantui ketakutan guncangan gempa yang terus berulang kali menguncang kawasan tersebut, sehingga warga lebih memilih bermalam di posko maupun halaman rumahnya.

"Masyarakat yang tidak tinggal di posko pengungsi, malam hari tidurnya halaman rumah dan takut tidur di dalam karena gempa terus terjadi berulang-ulang," kata Andi warga Gampong (desa) Teugoh, Kecamatan Pante Raja, Pidie Jaya.

Warga takut tidur di rumah karena pada umumnya dinding rumah yang ia tempati pada retak ringan dan pasar karena diguncang gempa 6,4 SR Rabu (7/12) pagi pukul 05.03 WIB.

Gempa Rabu pagi tersebut telah merengut 96 nyawa dan korban luka parah hingga ringan sekitar 660 orang.

Para korban gempa tersebut tersebar di delapan Kecamataan se-Kabupaten Pidie Jaya meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Bandar Baru, Jangka Buya, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016