Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono menilai isu nasionalisme tidak pernah usang meski memasuki era modern dan globalisasi.

Menurut dia, sejumlah pihak menganggap nasionalisme sudah usang karena dunia sudah menyatu dan kini bangsa-bangsa hidup dalam perkampungan global yang batas-batasnya sudah kabur.

"Berdasarkan ilmu dan pengalaman yang saya tekuni, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan tegas saya katakan bahwa saya tidak setuju," tutur dia didampingi calon wakil gubernur pasangannya Sylvina Murni dalam pidatonya di Jakarta, Minggu.

Alasannya, kata pria berusia 38 itu, adalah meskipun kini bangsa-bangsa hidup dalam perkampungan global, rakyat Tanah Air harus tetap mempunyai rumah sendiri karena tidak mungkin tinggal satu rumah dengan bangsa lain.

"Nah, rumah kita itulah yang disebut sebagai kebangsaan kita, nasionalisme kita Indonesia," ucap dia.

Di sisi lain, sebagai negara bangsa, kata Agus, Indonesia wajib memperjuangkan kepentingan nasional, apalagi dunia masa kini menghadirkan kompetisi dan persaingan yang begitu keras dan kompleks.

Ia mengatakan banyaknya kemitraan dan ikatan solidaritas global tidak mengubah kepentingan nasional harus diletakkan di atas segalanya.

Untuk itu, menurut dia, setelah 71 tahun berbicara tentang NKRI, isu mengenai nasionalisme, kebangsaan, kebhinnekaan dan patriotisme masih relevan.

"Merawat dan memelihara semangat keberagaman juga tetap penting untuk kita lakukan. Bangsa kita ditakdirkan menjadi bangsa yang sangat majemuk," ujar dia.

Adapun untuk mengaktualisasikan rasa cinta Tanah Air dan bela negara tersebut dalam bentuknya yang baru, ia mencontohkan berjuang dan bekerja keras untuk membuat Indonesia makin maju, adil, aman, bermartabat dan sejahtera.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016