Jakarta (ANTARA News) - Salah satu metode yang digunakan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menyosialisasikan Empat Pilar adalah lewat pementasan seni yang disesuaikan dengan daerah tujuan sosialisasi.

"Bila di tempat komunitas Jawa biasanya membikin acara pertunjukan wayang kulit. Kemudian kalau di Jawa Barat mengadakan pertunjukan wayang golek," kata anggota MPR dari Fraksi PKB, Lukman Edy, dalam sosialisasi Empat Pilar di Pekanbaru, Riau, seperti dilansir keterangan tertulis, Minggu.

Contoh lainnya, kata dia, di Sumatera, pentas seni yang cocok antara lain berhubungan dengan masyarakat Minang, Melayu atau Batak.

"Salah satunya yang cocok adalah Kesenian Irama Minang (KIM)," kata Edy dalam sosialisasi di hadapan ratusan warga Kelurahan Tampan itu.

Menurut dia, saat zaman dahulu, seperti pada masa Wali Songo, para wali juga menggunakan pentas wayang untuk mensyiarkan agama Islam.

"Padahal pada masa itu ada anggapan ada beberapa hal dalam wayang yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Meski demikian, oleh Wali Songo beberapa hal yang tak sesuai dengan nilai Islam itu diluruskan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam," kata Edy.

Sementara anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar, Idris Laena, menuturkan sosialisasi lewat pentas seni dan budaya bisa dilanjutkan di daerah-daerah lainnya.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016