Bangkok (ANTARA News) - Ular berkepala pelangi, katak mungil dan kadal dengan tanduk serupa naga ada di antara 150 lebih spesies baru yang dikonfirmasi oleh para ilmuwan tahun lalu di wilayah Mekong yang secara ekologi beragam namun terancam menurut para peneliti pada Senin.

Berkelak-kelok dari dataran tinggi Tibet melalui pegunungan dan hutan Asia Tenggara, Sungai Mekong membantu menjaga salah satu wilayah paling beragam di planet itu.

Setiap tahun para ilmuwan mengumumkan spesies baru setelah proses identifikasi yang sering kali panjang, menyoroti banyaknya yang bisa dipelajari mengenai wilayah itu.

Namun ada kekhawatiran banyak spesies bisa mati bahkan sebelum ditemukan di salah satu kawasan paling cepat berkembang di dunia itu, tempat aturan hukum terkenal tidak tegas dan penyeludupan satwa liar merajalela.

"Wilayah Greater Mekong adalah magnet bagi para ilmuwan konservasi dunia karena keragaman satwa luar biasa yang terus ditemukan di sini," kata Jimmy Borah, dari tim Greater Mekong WWF.

"Mereka berpacu dengan waktu untuk memastikan spesies-spesies yang baru ditemukan ini dilindungi."

Wilayah Greater Mekong, yang meliputi barat daya Tiongkok, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand dan Myanmar, berada di bawah tekanan dari pembangunan bendungan dan jalan serta perdagangan ilegal satwa liar, kebanyakan berpusat di sekitar kawasan Segitiga Emas tanpa hukum tempat Laos, Thailand dan Myanmar bertemu.

"Banyak kolektor mau membayar ribuan dolar atau lebih untuk spesies paling langka, unik dan terancam punah," kata Borah.

Secara keseluruhan para ilmuwan menggambarkan 163 spesies baru tahun 2015, termasuk sembilan amfibi, tiga mamalia, 11 ikan, 14 reptilia dan 126 tumbuhan.

Di antara yang paling menarik ada Parafimbrios lao, ular yang ditemukan di karst batu kapur utara Laos yang sisik kepalanya memantulkan warna pelangi.

Di wilayah turis Thailand, Phuket, yang menyaksikan perkembangan sangat besar dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan menemukan kadal (Acanthosaura phuketensis) dengan tanduk menakutkan di kepalanya.

Dan di bagian utara negara itu, Provinsi Chiang Rai, para peneliti menemukan kadal air (Tylototriton anguliceps) dengan tanda merah dan hitam menyilaukan yang membuatnya mirip dengan kepala Klingon di Star Trek.

Di Kamboja dan Vietnam, peneliti menemukan satu spesies katak baru yang ukurannya hanya seujung jari.  Panjang Leptolalax isos hanya tiga centimeter. Binatang itu pertama kali dilihat tahun 2006 namun konfirmasi bahwa itu merupakan spesies baru butuh hampir satu dekade.

Antara tahun 1997 dan 2015 ada 2.409 spesies baru yang diidentifikasi di Greater Mekong, setara dengan dua temuan setiap sepekan.(hs) 

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016