Washington (ANTARA News) - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (19/12) menyalahkan “teroris Islam” sebagai dalang serangan yang menewaskan sedikitnya sembilan orang di sebuah pasar Natal yang ramai di jantung kota Berlin.

Polisi Jerman sejauh ini hanya menggambarkan insiden tersebut sebagai kemungkinan serangan teror ketika sebuah truk menabrak kerumunan orang dalam peristiwa yang mengingatkan akan serangan truk mematikan di kota Prancis Nice pada Juli.

Baca Juga : Truk seruduk pasar Natal di Berlin, sembilan tewas

“Kami turut berbelasungkawa kepada orang-orang yang dikasihi para korban dari serangan teror mengerikan hari ini di Berlin. Warga sipil yang tidak bersalah dibunuh di jalan saat mereka bersiap untuk merayakan liburan Natal,” kata Trump dalam sebuah pernyataan.

“ISIS dan berbagai teroris Islam lainnya terus membantai umat Kristen di lingkungan dan tempat-tempat ibadah mereka sebagai bagian dari jihad global mereka.”

Presiden terpilih dari Partai Republik tersebut, yang akan dilantik pada 20 Januari, terkenal karena retorika berapi-apinya, juga berjanji akan membasmi “teroris.”

“Teroris ini dan jaringan regional dan seluruh dunia harus dibasmi dari muka bumi ini, misi yang akan kita laksanakan dengan semua mitra yang mencintai kebebasan,” ujarnya.

Baca Juga : Truk yang ditabrakkan di Berlin mungkin telah dibajak

Mencuit di Twitter, presiden terpilih itu kemudian menambahkan: “Hari ini terjadi serangan teror di Turki, Swiss dan Jerman -- dan itu semakin buruk. Dunia yang beradab harus berubah pemikiran!”

Di Ankara, seorang polisi menembak mati duta Rusia ke Turki dalam serangan berani selama pameran seni, sementara seorang pria melukai tiga orang lainnya saat dia menyerbu sebuah masjid di kota Swiss Zurich dan mulai melakukan penembakan.

Baca Juga : Andrey Karlov dubes pertama yang dibunuh di Turki

Trump mendukung pandangan pro-Rusia di luar waktu ketegangan yang tinggi Perang Dingin antara Washington dan Moskow.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016