Jakarta (ANTARA News) - Sepertinya sangat menyenangkan jika dua bintang muda Hollywood terpanas, Jennifer Lawrence dan Chris Pratt, bekerja sama dalam satu film.

Namun sayangnya, ulasan film sci-fi romantis mereka "Passengers", yang mulai tayang di bioskop Amerika Serikat pada Rabu, tidak cukup baik.

"Passengers" berkisah tentang dua orang manusia yang berada dalam pesawat ruang angkasa menuju sebuah planet baru yang jauh. Keduanya kemudian terbangun 90 tahun lebih awal. Tidak ada cara untuk kembali tidur, sehingga mereka mencoba menemukan cara untuk menghibur diri mereka.

Pemenang Oscar, Lawrence (26) yang tahun lalu secara terbuka menyerang kesenjangan pendapatan aktris Hollywood, dibayar sekitar 20 juta dolar AS untuk film tersebut, menurut bagian publikasi perdagangan Hollywood.

Angka tersebut dua kali lipat dibanding Pratt, yang telah membintangi film action "Jurassic World" dan "Guardians of the Galaxy".

"Pessengers" juga menandai adegan seks pertama Lawrence yang membuatnya begitu gugup. Dia mengatakan kepada The Hollywood Reporter tahun lalu bahwa dia "benar-benar mabuk" sebelum syuting adegan tersebut.

"Saya merasa canggung dengan adegan seks," kata Lawrence kepada Reuters saat promosi film tersebut bulan ini.

"Kemudian ketika saya melakukan adegan tersebut saya menyadari betapa tidak seksualnya adegan seks. Anda duduk di sana dengan semua orang yang bekerja sama dengan Anda," sambung dia.

Para kritikus film merasa dikecewakan oleh film tersebut secara keseluruhan. "Passengers" memiliki persetujuan rating 30 persen pada aggregator review RottenTomatoes.com dan sejauh ini diabaikan dalam penghargaan Hollywood.

Entertainment Weekly memberi nilai D+ untuk film tersebut, menyebutkan bahwa "Tanda-tanda yang baik semua ada: Sepasang bintang film yang dapat diandalkan, rilis pada kalender Oscar, sutradara (Morten Tyldum) yang masuk dalam nominasi Oscar. Namun sayangnya, "Passengers" sangat tidak baik. Bahkan, sangat buruk."

Meski demikian, Lawrence dan Pratt menikmati penampilan mereka, mengatasi potensi penurunan kualitas karena keduanya hampir secara eksklusif beradu akting berdua.

"Itu bisa saja benar-benar sulit,  tidak ada jalan keluar," kata Lawrence.

"Tidak ada 'Cut untuk bagian ini jika aktor berakting buruk'. Untungnya, Chris menakjubkan ... Kami bekerja sama sangat baik, kami bersenang-senang. Dan, bagian itu bisa menjadi mimpi buruk," tambah dia, demikian Reuters.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016