Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan aplikasi informasi pertanian modern berbasis smartphone atau telepon pintar.

Aplikasi yang diberi nama "TANAM" (Teknologi Pertanian Modern) tersebut secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Bogor, Kamis .

"Melalui aplikasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk pencapaian kedaulatan pangan. Kita bisa mengetahui bawang ada di daerah mana, akan menekan disparitas harga antara di kota dengan langsung di desa harganya," ujar Mentan.

Aplikasi TANAM menyediakan informasi dari "hulu" hingga "hilir" yang meliputi sentra produksi, kesesuaian lahan, kesesuaian varietas dan sarana produksi pertanian berupa informasi penyedia benih, pupuk dan alat mesin pertanian.

Selain itu aplikasi tersebut juga menyediakan media konsultasi online antara petani, penyuluh, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan aplikasi ini, petani juga akan mengetahui keahlian penyuluh, peneliti, dosen dan staf dinas yang online.

Mentan menyatakan, keberadaan sistem informasi pertanian modern berbasis smartphone harus dapat menggetaran dunia, misalnya dengan kenaikan produksi satu komoditas yakni jagung dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nantinya jagung terus diekspor sehingga Indonesia bisa menghidupi atau memberi makan Asia.

Pada kesempatan tersebut, meminta agar dalam kegiatan inovasi dibuatkan peta jalan dan dapat disinergikan dengan pelaku usaha, di antaranya yakni untuk jagung target produktivitasnya 20 ton /ha, padi 20 ton/ha dan kedelai 5 ton/ha.

"Tidak hanya komoditas ini, tapi untuk semua komoditas pangan harus ada peta jalan target produktivitasnya," katanya.

Kepala Badan Litbang Pertanian, M Syakir menyatakan, untuk sementara aplikasi ini masih untuk Android dan baru memuat komoditas padi, jagung dan kedelai, namun ke depan akan dikembangkan untuk pengguna smartphone dengan platform IOS serta memuat informasi komoditas pertanian strategis lainnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016