Remaja menjadi sasaran karena lebih mudah ditanamkan doktrin. Kita tentu tidak mau anak, keponakan atau adik kita ternyata terlibat."
Bengkulu (ANTARA News) - Kementerian Agama Provinsi Bengkulu mengajak masyarakat lebih meningkatkan kesadaran untuk mendeteksi potensi gerakan radikal yang berada di lingkungan tempat tinggal.

Kepala Kemenag Provinsi Bengkulu, Bustasar, di Bengkulu, Kamis, mengimbau agar masyarakat jangan mengabaikan sel-sel terorisme tumbuh subur di Bengkulu.

"Memang sampai sekarang kita belum deteksi, tetapi bukan tidak mungkin, seperti yang kita lihat di Sumatera Barat, kemarin ada operasi penangkapan terduga teroris. Sumatera Barat notabene daerah tetangga," kata dia.

Kehidupan masyarakat yang individual dan acuh terhadap kondisi sekitar membuat sel terorisme nyaman tumbuh, bersembunyi dan mengembangkan gerakan radikal.

Masyarakat dari berbagai kalangan dan rentang usia menjadi sasaran, namun menurut Bustasar, seperti yang banyak diberitakan diantara terduga teroris masih dalam usia produktif bahkan remaja.

"Remaja menjadi sasaran karena lebih mudah ditanamkan doktrin. Kita tentu tidak mau anak, keponakan atau adik kita ternyata terlibat," kata dia lagi.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu meningkatkan rasa peduli untuk saling mengawasi, menjaga dan mengingatkan bahwa ajaran agama yang benar bukanlah bersifat kekerasan, radikal bahkan sampai melakukan pembunuhan.

Ajaran agama yang benar kata dia yakni rahmat bagi seluruh alam, cinta damai, serta memberikan kenyamanan bagi sesama maupun antar umat beragama.

"Kami juga perlu meluruskan agar masyarakat kita tidak terjatuh pada paham yang salah, caranya dengan memaksimalkan peran penyuluh agama di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Bustasar mengatakan ada sekitar 887 penyuluh yang ditugaskan di Kantor Urusan Agama setiap kecamatan di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016